Pemkab Blitar Benarkan 1 Korban Tewas Pesawat Jatuh Warganya
A
A
A
BLITAR - Pemerintah Kabupaten Blitar membenarkan salah satu korban tewas dalam insiden jatuhnya Pesawat Tempur Tucano di Jalan LA Sucipto Blimbing, Kota Malang adalah warganya. Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Blitar Puguh Imam Susanto pihaknya menerima kabar duka itu dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Benar ada satu warga Kabupaten Blitar yang menjadi korban musibah kecelakaan pesawat di Malang,“ ujar Puguh, Rabu (10/2/2016).
Informasi yang dihimpun, korban tewas bernama Nurkholis warga RT 02 RW 04 Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.
Yang bersangkutan merupakan tenaga teknisi RS Husada Malang yang indekos di lokasi jatuhnya pesawat tempur Super Tucano milik TNI Angkatan Udara.
Burung besi buatan Negara Brazilia itu jatuh di permukiman warga. Pesawat dalam rangka latihan terbang itu take off sekitar pukul 09.07 WIB dan sempat melayang pada ketinggian 25 ribu kaki.
Sempat turun di ketinggian 15 ribu kaki pesawat dilaporkan hilang kontak pada pukul 10.07 WIB. Mesin tempur militer itu ditemukan dalam kondisi puing-puing di permukiman warga pada pukul 10.20 WIB.
Sejumlah saksi melihat bagian pesawat berasap tebal sebelum menghujam ke bumi. Sementara jumlah korban tewas dalam insiden itu sebanyak empat orang, dengan dua diantaranya warga sipil.
“Informasi yang kami terima, jenazah warga Blitar saat ini masih berada di rumah sakit Persada PBI Araya Malang,“ paparnya.
Pihak keluarga korban, kata Puguh sudah berada di Malang. Rencananya malam ini jenazah akan dibawa pulang ke rumah duka Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun untuk dimakamkan.
“Dan saat ini masih proses pemulangan. Kita terus memantau perkembanganya,“ jelas Puguh yang mengaku berada di Surabaya dalam rangka persiapan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Blitar periode 2016-2021.
“Benar ada satu warga Kabupaten Blitar yang menjadi korban musibah kecelakaan pesawat di Malang,“ ujar Puguh, Rabu (10/2/2016).
Informasi yang dihimpun, korban tewas bernama Nurkholis warga RT 02 RW 04 Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.
Yang bersangkutan merupakan tenaga teknisi RS Husada Malang yang indekos di lokasi jatuhnya pesawat tempur Super Tucano milik TNI Angkatan Udara.
Burung besi buatan Negara Brazilia itu jatuh di permukiman warga. Pesawat dalam rangka latihan terbang itu take off sekitar pukul 09.07 WIB dan sempat melayang pada ketinggian 25 ribu kaki.
Sempat turun di ketinggian 15 ribu kaki pesawat dilaporkan hilang kontak pada pukul 10.07 WIB. Mesin tempur militer itu ditemukan dalam kondisi puing-puing di permukiman warga pada pukul 10.20 WIB.
Sejumlah saksi melihat bagian pesawat berasap tebal sebelum menghujam ke bumi. Sementara jumlah korban tewas dalam insiden itu sebanyak empat orang, dengan dua diantaranya warga sipil.
“Informasi yang kami terima, jenazah warga Blitar saat ini masih berada di rumah sakit Persada PBI Araya Malang,“ paparnya.
Pihak keluarga korban, kata Puguh sudah berada di Malang. Rencananya malam ini jenazah akan dibawa pulang ke rumah duka Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun untuk dimakamkan.
“Dan saat ini masih proses pemulangan. Kita terus memantau perkembanganya,“ jelas Puguh yang mengaku berada di Surabaya dalam rangka persiapan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Blitar periode 2016-2021.
(sms)