Ini Kronologi Tewasnya Dua Teroris dan 1 Polisi di Poso
A
A
A
POSO - Tim Inafis Polda Sulawesi Tengah menggelar pelaksanaan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait peristiwa baku tembak antara sekitar 10 anggota pasukan TNI Polri dengan dua orang tidak dikenal bersenjata api yang diduga bagian dari kelompok teroris Santoso.
Olah TKP itu dilakukan dalam situasi pengamanan ketat oleh puluhan personel Brimob yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan pelaksanaan olah TKP.
Olah TKP ini dilakukan khususnya pada sebuah mobil pikap berwarna hitam bernomor polisi asal Sulawesi Selatan yaitu DD 8547 OV.
Mobil pikap itu dikemudikan dua pelaku yang secara tiba-tiba melakukan penembakan kepada seorang anggota Brimob yang hendak mendekati mobil tersebut.
Petugas Brimob dan TNI ini dikirim ke lokasi itu untuk mengecek informasi mengenai keberadaan dua orang mencurigakan yang sedang membeli barang barang sembako dalam jumlah besar yaitu berupa 5 karung beras, 1 karung terigu dan kebutuhan lainnya.
Petelah peristiwa penembakan yang tiba-tiba itu petugas lainnya langsung melakukan penembakan balasan kearah mobil yang menewaskan kedua pelaku.
Dampak dari baku tembak itu juga menyebabkan badan mobil terdapat sejumlah lubang bekas tembakan sementara kaca bagian depan pecah akibat tembakan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi pelaku melakukan penembakan dengan sebuah senjata api genggam.
Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016 Kombes Leo Bona Lubis menerangkan anggota Brimob yang terkena tembakan pada bagian dagu oleh pelaku itu akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RSUD Poso.
Hingga saat ini jenazah kedua pelaku itu telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah di Palu, termasuk jenazah dari anggota Brimob Brigadir Wahyudi Saputra yang gugur dalam peristiwa itu.
Olah TKP itu dilakukan dalam situasi pengamanan ketat oleh puluhan personel Brimob yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan pelaksanaan olah TKP.
Olah TKP ini dilakukan khususnya pada sebuah mobil pikap berwarna hitam bernomor polisi asal Sulawesi Selatan yaitu DD 8547 OV.
Mobil pikap itu dikemudikan dua pelaku yang secara tiba-tiba melakukan penembakan kepada seorang anggota Brimob yang hendak mendekati mobil tersebut.
Petugas Brimob dan TNI ini dikirim ke lokasi itu untuk mengecek informasi mengenai keberadaan dua orang mencurigakan yang sedang membeli barang barang sembako dalam jumlah besar yaitu berupa 5 karung beras, 1 karung terigu dan kebutuhan lainnya.
Petelah peristiwa penembakan yang tiba-tiba itu petugas lainnya langsung melakukan penembakan balasan kearah mobil yang menewaskan kedua pelaku.
Dampak dari baku tembak itu juga menyebabkan badan mobil terdapat sejumlah lubang bekas tembakan sementara kaca bagian depan pecah akibat tembakan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi pelaku melakukan penembakan dengan sebuah senjata api genggam.
Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016 Kombes Leo Bona Lubis menerangkan anggota Brimob yang terkena tembakan pada bagian dagu oleh pelaku itu akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RSUD Poso.
Hingga saat ini jenazah kedua pelaku itu telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah di Palu, termasuk jenazah dari anggota Brimob Brigadir Wahyudi Saputra yang gugur dalam peristiwa itu.
(sms)