Tenggak Obat dengan Minuman Bersoda, Warga Tewas
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Nasib tragis menimpa Sumarno (48) warga Dusun Selang III, Desa Selang, Wonosari. Pria yang sehari-hari berjualan gorengan ini ditemukan tewas di kamar rumahnya dengan mulut berbusa. Diduga kuat, dia keracunan akibat minum obat paru-paru dan TBC bersamaan dengan minuman bersoda, Senin malam 8 Februari.
Tewasnya Sumarno ini pertamakali diketahui anaknya Irul, yang tidak sengaja masuk kemarnya Senin petang.
Diapun kaget melihat ayahnya sudah tidak bernyawa dengan hanya mengenakan celana pendek tanpa mengenakan baju.
”Saya tidak tahu tiba-tiba bapak sudah meninggal, di dekatnya ada minuman sprite,” tuturnya kepada petugas kepolisian Senin malam.
Diapun heran dengan kematian ayahnya tersebut. Pasalnya sore hari masih sempat bercengkrama dengan dirinya, namun setelah itu, ditemukan tewas di kamar tidurnya dengan posisi miring.
Dalam kesempatan tersebut semua keluarga juga bungkam perihal kematian Sumarno. Yang jelas pria ini memiliki riyawat penyakit paru-paru dan TBC. Saat ini dia juga diketahui masih minum obat obat untuk penyakitnya tersebut.
Kanit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKT) I Polres Gunungkidul Ipda Amrun Faid mengungkapkan, pihaknya sudah mengirimkan petugas untuk melakukan identifikasi. Namun demikian, tidak ada tanda-tanda penganiayan di tubuh korban.
Pihak kepolisian juga berusaha melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Namun pihak keluarga menolaknya. ”Dugaan kuat dia minum obat paru-paru dan TBC kemudian langsung minum sprite,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan kandungan obat yang diminum korban. ”Karena memang keluarga tidak mengizinkan dan menerima kematian Sumarno,” timpalnya.
Salah satu dokter Dinas Kesehatan Gunungkidul Nuri Cahyawati mengatakan, ketika sedang minum obat-obatan memang seseorang tidak boleh langsung mengkonsumsi minuman bersoda. Ini karena akan memunculkan reaksi antara soda dengan obat tersebut.
”Nah hal ini bisa menimbulkan hal buruk kondisi tubuh. Namun kalau sampai ada kematian setelah meminum obat dengan minuman bersoda, memang kasuistis masih harus diteliti kandungan obatnya,sehingga reaksinya begitu kuat dan berakibat fatal tersebut,” katanya.
Tewasnya Sumarno ini pertamakali diketahui anaknya Irul, yang tidak sengaja masuk kemarnya Senin petang.
Diapun kaget melihat ayahnya sudah tidak bernyawa dengan hanya mengenakan celana pendek tanpa mengenakan baju.
”Saya tidak tahu tiba-tiba bapak sudah meninggal, di dekatnya ada minuman sprite,” tuturnya kepada petugas kepolisian Senin malam.
Diapun heran dengan kematian ayahnya tersebut. Pasalnya sore hari masih sempat bercengkrama dengan dirinya, namun setelah itu, ditemukan tewas di kamar tidurnya dengan posisi miring.
Dalam kesempatan tersebut semua keluarga juga bungkam perihal kematian Sumarno. Yang jelas pria ini memiliki riyawat penyakit paru-paru dan TBC. Saat ini dia juga diketahui masih minum obat obat untuk penyakitnya tersebut.
Kanit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKT) I Polres Gunungkidul Ipda Amrun Faid mengungkapkan, pihaknya sudah mengirimkan petugas untuk melakukan identifikasi. Namun demikian, tidak ada tanda-tanda penganiayan di tubuh korban.
Pihak kepolisian juga berusaha melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Namun pihak keluarga menolaknya. ”Dugaan kuat dia minum obat paru-paru dan TBC kemudian langsung minum sprite,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan kandungan obat yang diminum korban. ”Karena memang keluarga tidak mengizinkan dan menerima kematian Sumarno,” timpalnya.
Salah satu dokter Dinas Kesehatan Gunungkidul Nuri Cahyawati mengatakan, ketika sedang minum obat-obatan memang seseorang tidak boleh langsung mengkonsumsi minuman bersoda. Ini karena akan memunculkan reaksi antara soda dengan obat tersebut.
”Nah hal ini bisa menimbulkan hal buruk kondisi tubuh. Namun kalau sampai ada kematian setelah meminum obat dengan minuman bersoda, memang kasuistis masih harus diteliti kandungan obatnya,sehingga reaksinya begitu kuat dan berakibat fatal tersebut,” katanya.
(sms)