Ratusan Buruh Cianjur Kepung PT Fasic Indonesia
Ratusan Buruh Cianjur Kepung PT Fasic Indonesia
A
A
A
CIANJUR - Ratusan buruh dari Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit – Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP TSK SPSI) Kabupaten Cianjur menggelar aksi unjukrasa di halaman pabrik PT Fasic Indonesia, Jalan Raya Bandung-Cianjur, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (9/2/2016). Mereka memprotes pemutusan hubungan kerja yang diduga sepihak terhadap ketiga buruh yang bekerja di pabrik tekstil tersebut, dan menolak kebijakan perusahaan yang memberlakukan sistem training selama 3 bulan kepada setiap tenaga kerja baru.
Menurut mereka kebijakan tersebut tidak mendasar bahkan belum mengantongi izin dari pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur.
"Sistem itu (training) hanya untuk yang berstatus magang. Karenanya itu tidak diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan, yang ada hanya masa percobaan saja," kata Wakil Ketua Bidang Pembelaan, SPSI Cianjur, Adang Sutisna dalam pernyataan sikapnya, Selasa (9/2/2016).
Kalaupun berizin, tegas dia, pihak perusahaan harus memberikan sertifikat pasca training dan mengangkat tenaga kerja baru tersebut sebagai karyawan tetap. "Tapi ini tidak ada, calon pegawai yang sudah mengikuti training itu hanya diangkat jadi pegawai kontrak saja," ujarnya.
Sementara pihak manajemen perusahaan melalui General Manager, Hamza Pakpahan membantah tudingan dari pihak pengunjukrasa. Dirinya menegaskan pihak manajemen tidak pernah melakukan pemutusan kerja sepihak atau pemutusan kerja yang tidak sesuai.
"Perselisihan ini bahkan menurut kami telah dibangun sebuah opini dan mengarah pada asumsi yang subjektif tanpa pertimbangan data-data dan fakta," tutur Hamza dalam pernyataan tertulisnya kepada wartawan.
Menurut mereka kebijakan tersebut tidak mendasar bahkan belum mengantongi izin dari pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur.
"Sistem itu (training) hanya untuk yang berstatus magang. Karenanya itu tidak diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan, yang ada hanya masa percobaan saja," kata Wakil Ketua Bidang Pembelaan, SPSI Cianjur, Adang Sutisna dalam pernyataan sikapnya, Selasa (9/2/2016).
Kalaupun berizin, tegas dia, pihak perusahaan harus memberikan sertifikat pasca training dan mengangkat tenaga kerja baru tersebut sebagai karyawan tetap. "Tapi ini tidak ada, calon pegawai yang sudah mengikuti training itu hanya diangkat jadi pegawai kontrak saja," ujarnya.
Sementara pihak manajemen perusahaan melalui General Manager, Hamza Pakpahan membantah tudingan dari pihak pengunjukrasa. Dirinya menegaskan pihak manajemen tidak pernah melakukan pemutusan kerja sepihak atau pemutusan kerja yang tidak sesuai.
"Perselisihan ini bahkan menurut kami telah dibangun sebuah opini dan mengarah pada asumsi yang subjektif tanpa pertimbangan data-data dan fakta," tutur Hamza dalam pernyataan tertulisnya kepada wartawan.
(sms)
Explore More