Air Sungai Bengawan Solo Meningkat, 146 Desa Terancam Banjir
A
A
A
BOJONEGORO - Tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir membuat tinggi muka air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, meningkat, hingga mendekati status siaga bencana banjir. 146 desa di 16 kecamatan berpotensi terkena banjir.
Kamis (4/2/2016) siang ini, tinggi permukaan air terus mengalami peningkatan. Hal tersebut disebabkan datangnya air kiriman dari wilayah hulu mulai dari Kabupaten Wonogiri, Karanganyar, Sragen, hingga Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Seperti yang terlihat di papan ukur ketinggian Sungai Bengawan Solo yang ada di utara Pasar Kota Bojonegoro, tinggi muka air sudah menyentuh angka 11.00 pheil scale atau kurang 20 cm sudah masuk status siaga banjir.
Sesuai data yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, tercatat ada 146 desa yang tersebar di 16 kecamatan berpotensi terkena dampak banjir akibat meluapnya sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.
Untuk mengantisipasi datangnya bencana banjir tersebut, petugas BPBD Bojonegoro terus melakukan pemantauan tinggi muka air di sejumlah titik setiap tiga jam sekali.
Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sujarwo mengimbau warga yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk tetap waspada, mengingat puncak musim hujan diprediksi berlangsung hingga akhir bulan ini.
PILIHAN:
Kota Sorong Rusuh, Sejumlah Toko Dirusak
Kamis (4/2/2016) siang ini, tinggi permukaan air terus mengalami peningkatan. Hal tersebut disebabkan datangnya air kiriman dari wilayah hulu mulai dari Kabupaten Wonogiri, Karanganyar, Sragen, hingga Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Seperti yang terlihat di papan ukur ketinggian Sungai Bengawan Solo yang ada di utara Pasar Kota Bojonegoro, tinggi muka air sudah menyentuh angka 11.00 pheil scale atau kurang 20 cm sudah masuk status siaga banjir.
Sesuai data yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, tercatat ada 146 desa yang tersebar di 16 kecamatan berpotensi terkena dampak banjir akibat meluapnya sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.
Untuk mengantisipasi datangnya bencana banjir tersebut, petugas BPBD Bojonegoro terus melakukan pemantauan tinggi muka air di sejumlah titik setiap tiga jam sekali.
Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sujarwo mengimbau warga yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk tetap waspada, mengingat puncak musim hujan diprediksi berlangsung hingga akhir bulan ini.
PILIHAN:
Kota Sorong Rusuh, Sejumlah Toko Dirusak
(zik)