Sugianto Minta Semua Tenang Jelang Pengumuman Rekapitulasi
A
A
A
PALANGKARAYA - Calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengajak semua pihak agar sama-sama menciptakan suasana aman, tertib dan kondusif menjelang pengumuman rekapitulasi di KPU Kalteng 5 Februari 2016.
“Kami mengajak semua pihak terkait untuk menciptakan suasana aman, tertib dan kondusif menjelang pengumuman rekapitulasi Pilkada di KPUD Kalteng, ” ujar Sugianto Sabran, dalam pers rilis yang dikirim, Senin (1/2/2016).
Termasuk bagi barisan pendukung pasangan Sugianto Sabran-Habib (Sohib) dan Willy-Wahyudi (Wibawa) agar tidak terpancing isu-isu yang bisa memecah belah kondisivitas yang hingga hari ini aman.
“Kedua pendukung harus sama-sama tetap tenang serta mampu menciptakan suasana aman dan kondusif yang hingga hari ini sudah baik, ” ajaknya.
Siapapun yang keluar sebagai pemenang dan dilantik menjadi Gubernur Kalteng definitif harus selalu siap.
Sebab, pada prinsipnya kemenangan bagi rakyat Kalteng yang merindukan pemimpin yang memiliki visi untuk menyejahterakan rakyat tanpa terkecuali.
“Semuanya bersaudara, baik calon dan barisan kedua pendukung harus siap menerima kekalahan. Saya yakin rakyat sudah cerdas dan tahu siapa yang paling pas memimpin Kalteng lima tahun ke depan, ” katanya.
Bagi penyelenggara dan aparat dari keamanan dari Kepolisian dan TNI agar terus mengawal hingga pengumuman rekapitulasi pada 5 Februari di kantor KPU Kalteng.
“Semua penyelenggara Pilkada agar tetap netral dan bagi aparat keppolisian dan TNI agar terus mengawal hingga proses pengumuman rekapitulasi di KPU Kalteng pada 5 Februari, ” tandasnya.
Ketua Tim Pemenangan Sohib Abdul Razak mengatakan, hingga siang ini, perolehan suara berdasarkan laman KPU www.pilkada2015.kpud.go.id pasangan Sugianto Sabran-Habib (Sohib) 51,50% dan Willy dan Wahyudi (Wibawa) 48,50%.
“Perolehan suara sementara berdasarkan real count (form C-1) KPUD Kalteng dan keunggulan pada Sohib terpaut angka 3%, ” imbuhnya.
Tokoh Pemuda Dayak Kalimantan Tengah, Yansen A Binti mengajak seluruh rakyat Kalteng melakukan pengawalan terhadap form C-1 dari TPS, ke PPK dan hingga KPUD agar di perjalanan tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan yang bisa merusak suasana yang kondusif hingga pengumuman rekapituasi selesai.
“Form C-1 harus dikawal para relawan, saksi, penyelenggara pemilu, serta aparat keamanan agar di perjalanan tidak terjadi hal-hal yang bisa mengganggu suasana yang telah aman dan kondusif, ” katanya.
Jika memang ada indikasi hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan, maka hal itu bisa memicu ketegangan dan letupan-letuan di tengah-tengah suasana tertib, aman dan kondusif.
“Jangan coba-coba ‘bermain’ jika tidak ingin ada letupan-letupan di tengah-tengah suasana yang aman dan kondusif seperti saat ini, ” ujarnya.
Mantan Wali Kota dan Palangkaraya, Lukas Tingkes meminta semua warga dan tokoh masyarakat untuk menjadikannya sebagai momentum menatap masa depan dan untuk mendapatkan pemimpin Kalteng yang jujur, adil dan transparan.
“Penundaan pilkada serentak kemarin, seharusnya menjadikan momentum agar semua pihak pro aktif untuk mengawasi jalannya proses demokrasi agar tetap tertib dan kondusif, dan tidak mencederai suasana yang aman ini, ” kata Lukas.
Selain itu, kata Lukas, dia menegaskan permintaan agar para penyelenggara pemilu dan aparat keamanan, baik kepolisian dan TNI agar tetap netral dalam pelaksanaan, proses penghitungan, serta ditetapkannya gubernur definitif.
“Para penyelenggara pemilu harus tetap netral, termasuk aparat kemaman baik dari jajaran kepolisian dan TNI, serta semua pihak terkait lainnya, ” timpalnya.
Dengan adanya gubernur definitif yang dipilih langsung oleh rakyat bisa melanjutkan semua proses pembangunan di Kalteng dan rakyat bisa merasakan kesejahteraan di segala sisi kehidupan.
“Semua pihak harus belajar dari penundaan pilkada Desember lalu. Sebab, dengan tertundanya gubernur dipastikan bisa mengganggu pembangunan di Kalteng,” tandasnya.
“Kami mengajak semua pihak terkait untuk menciptakan suasana aman, tertib dan kondusif menjelang pengumuman rekapitulasi Pilkada di KPUD Kalteng, ” ujar Sugianto Sabran, dalam pers rilis yang dikirim, Senin (1/2/2016).
Termasuk bagi barisan pendukung pasangan Sugianto Sabran-Habib (Sohib) dan Willy-Wahyudi (Wibawa) agar tidak terpancing isu-isu yang bisa memecah belah kondisivitas yang hingga hari ini aman.
“Kedua pendukung harus sama-sama tetap tenang serta mampu menciptakan suasana aman dan kondusif yang hingga hari ini sudah baik, ” ajaknya.
Siapapun yang keluar sebagai pemenang dan dilantik menjadi Gubernur Kalteng definitif harus selalu siap.
Sebab, pada prinsipnya kemenangan bagi rakyat Kalteng yang merindukan pemimpin yang memiliki visi untuk menyejahterakan rakyat tanpa terkecuali.
“Semuanya bersaudara, baik calon dan barisan kedua pendukung harus siap menerima kekalahan. Saya yakin rakyat sudah cerdas dan tahu siapa yang paling pas memimpin Kalteng lima tahun ke depan, ” katanya.
Bagi penyelenggara dan aparat dari keamanan dari Kepolisian dan TNI agar terus mengawal hingga pengumuman rekapitulasi pada 5 Februari di kantor KPU Kalteng.
“Semua penyelenggara Pilkada agar tetap netral dan bagi aparat keppolisian dan TNI agar terus mengawal hingga proses pengumuman rekapitulasi di KPU Kalteng pada 5 Februari, ” tandasnya.
Ketua Tim Pemenangan Sohib Abdul Razak mengatakan, hingga siang ini, perolehan suara berdasarkan laman KPU www.pilkada2015.kpud.go.id pasangan Sugianto Sabran-Habib (Sohib) 51,50% dan Willy dan Wahyudi (Wibawa) 48,50%.
“Perolehan suara sementara berdasarkan real count (form C-1) KPUD Kalteng dan keunggulan pada Sohib terpaut angka 3%, ” imbuhnya.
Tokoh Pemuda Dayak Kalimantan Tengah, Yansen A Binti mengajak seluruh rakyat Kalteng melakukan pengawalan terhadap form C-1 dari TPS, ke PPK dan hingga KPUD agar di perjalanan tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan yang bisa merusak suasana yang kondusif hingga pengumuman rekapituasi selesai.
“Form C-1 harus dikawal para relawan, saksi, penyelenggara pemilu, serta aparat keamanan agar di perjalanan tidak terjadi hal-hal yang bisa mengganggu suasana yang telah aman dan kondusif, ” katanya.
Jika memang ada indikasi hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan, maka hal itu bisa memicu ketegangan dan letupan-letuan di tengah-tengah suasana tertib, aman dan kondusif.
“Jangan coba-coba ‘bermain’ jika tidak ingin ada letupan-letupan di tengah-tengah suasana yang aman dan kondusif seperti saat ini, ” ujarnya.
Mantan Wali Kota dan Palangkaraya, Lukas Tingkes meminta semua warga dan tokoh masyarakat untuk menjadikannya sebagai momentum menatap masa depan dan untuk mendapatkan pemimpin Kalteng yang jujur, adil dan transparan.
“Penundaan pilkada serentak kemarin, seharusnya menjadikan momentum agar semua pihak pro aktif untuk mengawasi jalannya proses demokrasi agar tetap tertib dan kondusif, dan tidak mencederai suasana yang aman ini, ” kata Lukas.
Selain itu, kata Lukas, dia menegaskan permintaan agar para penyelenggara pemilu dan aparat keamanan, baik kepolisian dan TNI agar tetap netral dalam pelaksanaan, proses penghitungan, serta ditetapkannya gubernur definitif.
“Para penyelenggara pemilu harus tetap netral, termasuk aparat kemaman baik dari jajaran kepolisian dan TNI, serta semua pihak terkait lainnya, ” timpalnya.
Dengan adanya gubernur definitif yang dipilih langsung oleh rakyat bisa melanjutkan semua proses pembangunan di Kalteng dan rakyat bisa merasakan kesejahteraan di segala sisi kehidupan.
“Semua pihak harus belajar dari penundaan pilkada Desember lalu. Sebab, dengan tertundanya gubernur dipastikan bisa mengganggu pembangunan di Kalteng,” tandasnya.
(sms)