Warga Pangandaran Digegerkan dengan Penemuan Bayi di Kuburan
A
A
A
PANGANDARAN - Warga Dusun Cilubang, RT 01/12, Desa Cibanten, Kecamatan Cijulang, digegerkan dengan penemuan bayi di tempat pemakaman umum.
Salah satu warga setempat, Harun (43) mengatakan, penemuan bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang muadzin H Ade (60) yang hendak pergi ke mesjid untuk melaksanakan azan subuh.
“Muadzin tersebut mendengar suara tangis bayi, sehingga dia mencari sumber suara,” kata Harun, kepada wartawan, Minggu (31/1/2016).
Setelah menemukan sumber suara, muadzin itu menyalakan lampu senter dan ditemukan seorang bayi disalah satu makam warga. “Setelah itu H Ade membangunkan warga yang berada di lingkungan untuk mencari solusi menyelamatkan bayi,” tambah Harun.
Warga pun banyak yang penasaran dan merasa terharu dengan nasib malang bayi tersebut, sehingga langsung dibawa ke bidan desa setempat.
Sementara H Ade orang yang pertama menemukan bayi malang tersebut mengira kalau tangisan bayi itu adalah suara kucing.
“Namun karena saya merasa penasaran dan mencari sumber suara, ternyata seorang bayi yang dibungkus rapih dengan selimut bayi,” singkat H Ade.
Terpisah, Bidan Desa Cibanten Elis mengatakan, kondisi bayi secara fisik sehat dengan berat badannya 3 kilo gram. “Sepertinya bayi ini kedinginan dan perlu diincubator agar daya tahan tubuhnya stabil dan memerlukan pasokan ASI,” kata Elis.
Berdasarkan kesepakatan pemerintah desa dan tokoh masyarakat beserta ulama setempat, saat ini bayi diamankan di rumah Jeje (42) sebagai Ketua RT 01 di lingkungan itu.
Sementra Jeje yang mengurus bayi malang tersebut mengatakan, dari Pemerintah Daerah sudah ada yang datang yaitu Ibu Pj Bupati Pangandaran sekaligus memberikan keperluan perlengkapan bayi.
“Kami belum bisa menyimpulkan bayi ini akan dirawat oleh siapa, apakah dibawa ke dinas sosial atau dijadikan anak angkat oleh masyarakat,” singkat Jeje.
Warga pun belum bisa memastikan apakah bayi malang tersebut hasil dari sebuah hubungan gelap atau karena ketidak mampuan ekonomi orangtuanya sehingga tega menelantarkan bayi itu.
Salah satu warga setempat, Harun (43) mengatakan, penemuan bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang muadzin H Ade (60) yang hendak pergi ke mesjid untuk melaksanakan azan subuh.
“Muadzin tersebut mendengar suara tangis bayi, sehingga dia mencari sumber suara,” kata Harun, kepada wartawan, Minggu (31/1/2016).
Setelah menemukan sumber suara, muadzin itu menyalakan lampu senter dan ditemukan seorang bayi disalah satu makam warga. “Setelah itu H Ade membangunkan warga yang berada di lingkungan untuk mencari solusi menyelamatkan bayi,” tambah Harun.
Warga pun banyak yang penasaran dan merasa terharu dengan nasib malang bayi tersebut, sehingga langsung dibawa ke bidan desa setempat.
Sementara H Ade orang yang pertama menemukan bayi malang tersebut mengira kalau tangisan bayi itu adalah suara kucing.
“Namun karena saya merasa penasaran dan mencari sumber suara, ternyata seorang bayi yang dibungkus rapih dengan selimut bayi,” singkat H Ade.
Terpisah, Bidan Desa Cibanten Elis mengatakan, kondisi bayi secara fisik sehat dengan berat badannya 3 kilo gram. “Sepertinya bayi ini kedinginan dan perlu diincubator agar daya tahan tubuhnya stabil dan memerlukan pasokan ASI,” kata Elis.
Berdasarkan kesepakatan pemerintah desa dan tokoh masyarakat beserta ulama setempat, saat ini bayi diamankan di rumah Jeje (42) sebagai Ketua RT 01 di lingkungan itu.
Sementra Jeje yang mengurus bayi malang tersebut mengatakan, dari Pemerintah Daerah sudah ada yang datang yaitu Ibu Pj Bupati Pangandaran sekaligus memberikan keperluan perlengkapan bayi.
“Kami belum bisa menyimpulkan bayi ini akan dirawat oleh siapa, apakah dibawa ke dinas sosial atau dijadikan anak angkat oleh masyarakat,” singkat Jeje.
Warga pun belum bisa memastikan apakah bayi malang tersebut hasil dari sebuah hubungan gelap atau karena ketidak mampuan ekonomi orangtuanya sehingga tega menelantarkan bayi itu.
(san)