Buku Agama Islam Salah Tulis Urutan Nabi, Orangtua Siswa Resah
A
A
A
PADANGLAWAS UTARA - Buku Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk kelas 5 tingkat Sekolah Dasar (SD) dinilai menyesatkan. Sebab, di buku tersebut tertulis Nabi Muhammad SAW adalah nabi ke-13, sedangkan Isa AS nabi ke-25.
Akibatnya, sejumlah orangtua siswa yang anaknya bersekolah di tingkat SD resah dan mengecam beredarnya buku tersebut. Pangundian Harahap (48), warga Padanglawas Utara, Sumatera Utara, mengaku mengetahui adanya kesalahan dalam buku itu setelah anaknya yang duduk di kelas 5 SD sedang menghafalkan nama-nama Rasul Allah sesuai dengan urutannya.
Ketika mendengarkannya, dia terkejut dan langsung memberi nasihat bahwa Nabi Muhammad SAW bukan nabi ke-13, tapi nabi terakhir (25). Namun, anaknya menjawab bahwa itu sesuai dengan isi yang terkandung dalam buku pelajaran mereka.
"Buku itu menyesatkan, karena di buku itu Nabi Muhammad berada di urutan ke-13 dan Isa ke-25," ujarnya.
Sebagai orangtua, dirinya sangat mengecam penerbitan buku tersebut yang dinilai bisa menimbulkan kesesatan sebab dipelajari oleh siswa tingkat SD yang masih memiliki nalar pendidikan agama cukup rendah.
Dia berharap agar pemerintah segera menarik buku pelajaran tersebut dari peredaran. Selain itu, penerbit buku tersebut harus diberikan sanksi.
Fadhlansyah Siregar, kepala SD Negeri 101330 Sidingkat, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Paluta mengatakan, dirinya sudah mendengar informasi tentang beredarnya buku pelajaran agama yang dinilai menyesatkan tersebut.
"Saya sudah ada mendengarnya, tapi jujur saya belum melihat," ujarnya kepada wartawan.
Pernyataan yang sama juga datang dari Kepala Sekolah SD Negeri 101080 Gunung Tua Masnurillah Harahap. Dia mengaku belum menemukan buku tersebut. Namun, pihaknya akan melakukan kroscek. Kalau terbukti ada, akan segera ditarik.
Akibatnya, sejumlah orangtua siswa yang anaknya bersekolah di tingkat SD resah dan mengecam beredarnya buku tersebut. Pangundian Harahap (48), warga Padanglawas Utara, Sumatera Utara, mengaku mengetahui adanya kesalahan dalam buku itu setelah anaknya yang duduk di kelas 5 SD sedang menghafalkan nama-nama Rasul Allah sesuai dengan urutannya.
Ketika mendengarkannya, dia terkejut dan langsung memberi nasihat bahwa Nabi Muhammad SAW bukan nabi ke-13, tapi nabi terakhir (25). Namun, anaknya menjawab bahwa itu sesuai dengan isi yang terkandung dalam buku pelajaran mereka.
"Buku itu menyesatkan, karena di buku itu Nabi Muhammad berada di urutan ke-13 dan Isa ke-25," ujarnya.
Sebagai orangtua, dirinya sangat mengecam penerbitan buku tersebut yang dinilai bisa menimbulkan kesesatan sebab dipelajari oleh siswa tingkat SD yang masih memiliki nalar pendidikan agama cukup rendah.
Dia berharap agar pemerintah segera menarik buku pelajaran tersebut dari peredaran. Selain itu, penerbit buku tersebut harus diberikan sanksi.
Fadhlansyah Siregar, kepala SD Negeri 101330 Sidingkat, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Paluta mengatakan, dirinya sudah mendengar informasi tentang beredarnya buku pelajaran agama yang dinilai menyesatkan tersebut.
"Saya sudah ada mendengarnya, tapi jujur saya belum melihat," ujarnya kepada wartawan.
Pernyataan yang sama juga datang dari Kepala Sekolah SD Negeri 101080 Gunung Tua Masnurillah Harahap. Dia mengaku belum menemukan buku tersebut. Namun, pihaknya akan melakukan kroscek. Kalau terbukti ada, akan segera ditarik.
(zik)