Harapan Eks Gafatar di Samarinda
A
A
A
SAMARINDA - Warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang bermukim di Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) akan dipulangkan ke kampung halaman akhir pekan nanti.
Proses pemulangan sedang disiapkan Pemerintah Kota Samarinda. Sebanyak 120 anggota eks Gafatar di Samarinda akan dipulangkan menggunakan pesawat udara melalui Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.
Salah seorang anggota eks Gafatar, Taufan Isnandar, mengaku tak punya pilihan lain selain mengikuti instruksi pemerintah. Meski berat, mereka bersedia dipulangkan ke kampung halaman.
"Harapan kami, pemerintah bisa lebih bijak memfasilitasi kami. Bisa menjembatani kami dengan masyarakat lain. Bahkan, kami ingin hidup berdampingan dengan Warga Negara Indonesia ini tanpa terkecuali dan pemerintah bisa menjamin keanekaragaman keyakinan di Indonesia ini," kata Taufan, Kamis (28/1/2016).
Menurut Taufan, banyak warga eks Gafatar yang dipulangkan ke kampung halaman kebingungan. Sebab, mereka belum tahu bakal diterima atau tidak nantinya oleh masyarakat di daerah asal.
Untuk itu, mereka berharap pemerintah bisa menyikapi persoalan ini dengan bijak. Rencana program transmigrasi yang dicanangkan pun siap mereka ikuti.
"Kami mau ikut transmigrasi. Meski kami dipisah dan tidak satu kelompok lagi tidak masalah. Yang penting cita-cita kami ikut membangun ketahanan pangan di Indonesia terwujud."
Dia pun berharap agar masyarakat luas tidak mengambil kesimpulan dan menilai buruk warga eks Gafatar. Sebab, saat membangun permukiman baru, warga eks Gafatar sudah berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
"Kami juga berharap pemerintah lebih bijak dalam mengatasi konflik-konflik sosial di tengah masyarakat. Jangan mengambil kesimpulan dari opini yang belum bisa dibuktikan," kata Taufan.
Dia menyebut, banyaknya suara penolakan terhadap warga eks Gafatar ini karena masih ada yang belum memahami maksud dan tujuan mereka membangun permukiman. Bahkan, untuk warga di sekitar Kelurahan Tanah Merah, tak ada suara keberatan yang terlontar selama ini.
"Tujuan kami sederhana, mengabdi kepada ibu pertiwi, melalui dunia pertanian," pungkasnya.
Proses pemulangan sedang disiapkan Pemerintah Kota Samarinda. Sebanyak 120 anggota eks Gafatar di Samarinda akan dipulangkan menggunakan pesawat udara melalui Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.
Salah seorang anggota eks Gafatar, Taufan Isnandar, mengaku tak punya pilihan lain selain mengikuti instruksi pemerintah. Meski berat, mereka bersedia dipulangkan ke kampung halaman.
"Harapan kami, pemerintah bisa lebih bijak memfasilitasi kami. Bisa menjembatani kami dengan masyarakat lain. Bahkan, kami ingin hidup berdampingan dengan Warga Negara Indonesia ini tanpa terkecuali dan pemerintah bisa menjamin keanekaragaman keyakinan di Indonesia ini," kata Taufan, Kamis (28/1/2016).
Menurut Taufan, banyak warga eks Gafatar yang dipulangkan ke kampung halaman kebingungan. Sebab, mereka belum tahu bakal diterima atau tidak nantinya oleh masyarakat di daerah asal.
Untuk itu, mereka berharap pemerintah bisa menyikapi persoalan ini dengan bijak. Rencana program transmigrasi yang dicanangkan pun siap mereka ikuti.
"Kami mau ikut transmigrasi. Meski kami dipisah dan tidak satu kelompok lagi tidak masalah. Yang penting cita-cita kami ikut membangun ketahanan pangan di Indonesia terwujud."
Dia pun berharap agar masyarakat luas tidak mengambil kesimpulan dan menilai buruk warga eks Gafatar. Sebab, saat membangun permukiman baru, warga eks Gafatar sudah berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
"Kami juga berharap pemerintah lebih bijak dalam mengatasi konflik-konflik sosial di tengah masyarakat. Jangan mengambil kesimpulan dari opini yang belum bisa dibuktikan," kata Taufan.
Dia menyebut, banyaknya suara penolakan terhadap warga eks Gafatar ini karena masih ada yang belum memahami maksud dan tujuan mereka membangun permukiman. Bahkan, untuk warga di sekitar Kelurahan Tanah Merah, tak ada suara keberatan yang terlontar selama ini.
"Tujuan kami sederhana, mengabdi kepada ibu pertiwi, melalui dunia pertanian," pungkasnya.
(zik)