Salim Rosyid Tewas di Suriah, Tiga Kecamatan Diawasi Ketat

Rabu, 27 Januari 2016 - 15:52 WIB
Salim Rosyid Tewas di...
Salim Rosyid Tewas di Suriah, Tiga Kecamatan Diawasi Ketat
A A A
BANTUL - Bergabungnya Salim Rosyid dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebenarnya sudah terendus lama oleh aparat TNI.

Tak hanya dari Salim Rosyid, TNI juga mengendus satu orang lagi asal Kecamatan Banguntapan yang juga bergabung dengan ISIS namun telah kembali ke tanah air dan membaur dengan masyarakat.

Komandan Kodim Bantul Let Kol Kav Tumadi mengatakan, pascabergabungnya warga Bantul dengan ISIS pihaknya memang meningkatkan pengawasan terhadap kemungkinan munculnya sel-sel ISIS di wilayah ini.

Hampir di semua kecamatan pihaknya memerintahkan anggota Koramil untuk meningkatkan pengawasan dan kewaspadaannya. "Kami lakukan pengawasan di semua kecamatan," terangnya, Rabu (27/1/2016).

Hanya saja, untuk tiga kecamatan memang mendapatkan pengawasan ekstra karena sebelumnya muncul gerakan serta simbol-simbol Negara ISIS. Tiga kecamatan tersebut di antaranya adalah Pandak, Kasihan dan Sewon.

Meski sudah tidak ada lagi geliat gerakan ISIS, tetapi dirinya tetap melakukan pengawasan ekstra jangan sampai muncul lagi gerakan sel-sel ISIS.

Komandan Banser Bantul Muhammad Khozen mengungkapkan, tiga kecamatan masing-masing Pandak, Kasihan dan juga Sewon pernah muncul gerakan dan simbol ISIS.

Beberapa tahun lalu, sebelum ISIS dinyatakan sebagai organisasi terlarang, para pengikut-pengikut ISIS terang-terangan melakukan aktivitasnya.

Bahkan, Khozen mengaku pernah diburu oleh ISIS karena dianggap selalu menentang kegiatan mereka. "Sebelum ISIS dinyatakan sebagai organisasi terlarang, saya dulu dicari-cari ISIS. Tetapi teman-teman Banser sudah siaga," ujarnya.

Namun setelah pemerintah menyatakan ISIS merupakan gerakan terlarang, para pengikut ISIS tak nampak lagi. Meski sudah tidak ada kegiatan, tetapi ia tetap mencurigai masih ada pengikut ISIS di Bantul.

Menurut Khozen, meskipun gerakan ISIS tidak ada secara kasat mata, namun ia masih menduga adanya koordinasi-koordinasi di antara pengikutnya.

Namun agar tidak mudah terendus, para simpatisan dan pengikut ISIS lebih banyak berkoordinasi dengan memanfaatkan tehnologi digital.

"Apalagi saat ini pengawasan berbagai pihak sangat ketat, sehingga untuk saat ini mereka lebih banyak tiarap. Banser juga menerjunkan intelejen yang kami punya untuk memantau gerakan simpatisan dan pengikut ISIS," tambahnya

Sebelumnya, Kabag Ops Polres Bantul, Kompol Luthfi menambahkan, aparat Polres Bantul meningkatkan pengawasan terhadap organisasi massa (ormas) di Bantul yang sebelumnya dikenal keras.

Selain itu, polisi juga mengawasi secara khusus pengikut aliran Al Qiyadah Al Islamiyah yang kini masih banyak bertebaran di wilayah ini.

Luthfi mengakui di Bantul masih ada kemungkinan pengikut Al Qiyadah Al Islamiyah yang mungkin menjadi embrio gerakan radikal.

"Kami juga meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan peran mereka dalam melakukan pengawasan. Setiap gerakan yang mencurigakan, kami harap kepada masyarakat untuk segera melaporkannya," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0694 seconds (0.1#10.140)