Kopassus-Raider Dikerahkan untuk Memutus Logistik Kelompok Santoso
A
A
A
TNI menggelar Operasi Tinombala 2016 di sejumlah daerah di Kabupaten Poso Sulteng untuk memutuskan pasokan logistik ke kelompok teroris Santoso dan menangkapnya.
Personel yang digelar berupa pasukan dari TNI AD dan AL serta pasukan khusus dari dua matra diantaranya, Kopassus, Marinir dan Raider.
Pasukan berspesialisasi khusus ini segera diterjunkan untuk memback up personel Brimob dan Kostrad yang telah berada di Poso terlebih dahulu.
Sebelumnya pasukan TNI melaksanakan tugas teritorial yang diantaranya berupaya mengimbau warga di Poso untuk tidak memberikan bantuan apapun terhadap kelompok teroris Santoso.
TNI mengindikasikan masih ada bagian dari warga masyarakat yang membantu kelompok itu dengan pasokan bahan makanan baik langsung maupun tidak langsung. Sehingga kelompok Santoso bisa bertahan di hutan pegunungan.
Selain melakukan pengejaran kelompok teroris Santoso, satuan TNI dalam Operasi Tinombala 2016 juga melakukan tugas-tugas pembinaan teritorial di desa desa yang ada di wilayah Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir Utara serta Lore Timur yang berupaya memutuskan pasokan logistik kepada kelompok teroris Santoso
Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Syaiful Anwar mengatakan, petugas TNI seperti Babinsa dan Danramil secara tanpa henti terus mengimbau warga masyarakat untuk tidak memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada kelompok Santoso. Baik secara langsung maupun tidak langsung khususnya bahan makanan.
Dia menilai kenapa kelompok Santoso hingga kini masih mampu bertahan di hutan yaitu karena mereka mendapatkan pasokan bahan makanan.
Danrem menyakini bila tidak lagi mendapatkan pasokan bahan makanan dari pihak pihak tertentu maka kelompok teroris Santoso itu akan kelaparan dan terus terjepit hingga akhirnya memaksa mereka untuk turun dan menyerah kepada aparat keamanan.
Personel yang digelar berupa pasukan dari TNI AD dan AL serta pasukan khusus dari dua matra diantaranya, Kopassus, Marinir dan Raider.
Pasukan berspesialisasi khusus ini segera diterjunkan untuk memback up personel Brimob dan Kostrad yang telah berada di Poso terlebih dahulu.
Sebelumnya pasukan TNI melaksanakan tugas teritorial yang diantaranya berupaya mengimbau warga di Poso untuk tidak memberikan bantuan apapun terhadap kelompok teroris Santoso.
TNI mengindikasikan masih ada bagian dari warga masyarakat yang membantu kelompok itu dengan pasokan bahan makanan baik langsung maupun tidak langsung. Sehingga kelompok Santoso bisa bertahan di hutan pegunungan.
Selain melakukan pengejaran kelompok teroris Santoso, satuan TNI dalam Operasi Tinombala 2016 juga melakukan tugas-tugas pembinaan teritorial di desa desa yang ada di wilayah Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir Utara serta Lore Timur yang berupaya memutuskan pasokan logistik kepada kelompok teroris Santoso
Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Syaiful Anwar mengatakan, petugas TNI seperti Babinsa dan Danramil secara tanpa henti terus mengimbau warga masyarakat untuk tidak memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada kelompok Santoso. Baik secara langsung maupun tidak langsung khususnya bahan makanan.
Dia menilai kenapa kelompok Santoso hingga kini masih mampu bertahan di hutan yaitu karena mereka mendapatkan pasokan bahan makanan.
Danrem menyakini bila tidak lagi mendapatkan pasokan bahan makanan dari pihak pihak tertentu maka kelompok teroris Santoso itu akan kelaparan dan terus terjepit hingga akhirnya memaksa mereka untuk turun dan menyerah kepada aparat keamanan.
(sms)