KRI Gilimanuk Tiba di Kalbar Evakuasi Eks Anggota Gafatar
A
A
A
JAKARTA - Proses evakuasi pengungsi dari pengikut kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di enam kabupaten Kalimantan Barat terus berlangsung. Sejumlah kapal perang KRI milik TNI AL yang akan mengangkut para pengungsi tersebut juga telah tiba di Kalimantan Barat.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M. Zainudin mengatakan, proses evakuasi terus berlangsung. Zainudin menyebutkan, ada enam titik lokasi pengungsian eks anggota Gafatar di Kalimantan.
"KRI yang dikirim untuk mengangkut mereka sudah tiba di Kalimantan, tinggal menunggu proses selanjutnya," ucapnya, Kamis (21/1/2016).
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah pengungsi di lokasi penampungan sementara di Bekang Kodam XII/Tanjungpura sebanyak 318 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.119 jiwa terdiri dari 370 laki-laki, 312 perempuan, dan 437 anak-anak. "Keseluruhan berasal dari kamp Gafatar di Kabupaten Mempawah," ujarnya.
Zainudin menambahkan, pengungsi yang berada di Kubu Raya sebanyak 186 jiwa atau 58 KK meliputi, 57 laki-laki dewasa, 64 perempuan, dan 65 anak-anak. "Saat ini mereka ditempatkan di Kompi Senapan B, Yonif 643/WNS, Jalan Adisutjipto, Sungai Raya," kata Zainudin.
Sementara, proses evakuasi anggota eks Gafatar dari Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Bengkayang pada hari ini masih terus berlangsung. Tercatat ada 64 KK atau sekitar 270 jiwa. Mereka dibawa ke penampungan sementara di Bekang Kodam XII/TPR di Pontianak.
"Untuk di Kapuas Hulu jumlah pengungsi eks Gafatar sebanyak 33 KK atau sekitar 104 jiwa. Mereka berasal dari Kedamin Hulu dan Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan, sebanyak 14 KK atau sekitar 43 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Semitau tercatat 19 KK dengan 61 jiwa. Hari ini mereka diberangkatkan ke Pontianak dan dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing," katanya.
Begitu juga dengan pengungsi eks Gafatar di Kayong Utara yang jumlahnya mencapai 69 KK atau sekitar 249 jiwa. Mereka berasal dari kamp Desa Sedahan dan kamp Desa Pampang Harapan, Kecamatan Sukadana yang saat ini dikirim ke Pontianak.
"Berbeda dengan penanganan pengungsi eks Gafatar di atas, Bupati Landak memutuskan eks anggota Gafatar sebanyak 50 orang atau sekitar 15 KK yang berada di Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang tidak akan dievakuasi. Bupati menjamin keamanan dan akan dilakukan pembinaan intensif dari Kemenag dengan pengawasan ketat dari Pemda dan aparat keamanan."
Zainudin menambahkan, saat ini KRI Teluk Gilimanuk yang disiapkan TNI AL untuk mengangkut para eks anggota Gafatar telah merapat di Dermaga Lantamal XII Pontianak.
"Mereka akan melakukan rapat koordinasi dengan Lantamal XII Pontianak, Kodam XII Tanjungpura, dan Pemprov Kalimantan Barat."
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M. Zainudin mengatakan, proses evakuasi terus berlangsung. Zainudin menyebutkan, ada enam titik lokasi pengungsian eks anggota Gafatar di Kalimantan.
"KRI yang dikirim untuk mengangkut mereka sudah tiba di Kalimantan, tinggal menunggu proses selanjutnya," ucapnya, Kamis (21/1/2016).
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah pengungsi di lokasi penampungan sementara di Bekang Kodam XII/Tanjungpura sebanyak 318 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.119 jiwa terdiri dari 370 laki-laki, 312 perempuan, dan 437 anak-anak. "Keseluruhan berasal dari kamp Gafatar di Kabupaten Mempawah," ujarnya.
Zainudin menambahkan, pengungsi yang berada di Kubu Raya sebanyak 186 jiwa atau 58 KK meliputi, 57 laki-laki dewasa, 64 perempuan, dan 65 anak-anak. "Saat ini mereka ditempatkan di Kompi Senapan B, Yonif 643/WNS, Jalan Adisutjipto, Sungai Raya," kata Zainudin.
Sementara, proses evakuasi anggota eks Gafatar dari Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Bengkayang pada hari ini masih terus berlangsung. Tercatat ada 64 KK atau sekitar 270 jiwa. Mereka dibawa ke penampungan sementara di Bekang Kodam XII/TPR di Pontianak.
"Untuk di Kapuas Hulu jumlah pengungsi eks Gafatar sebanyak 33 KK atau sekitar 104 jiwa. Mereka berasal dari Kedamin Hulu dan Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan, sebanyak 14 KK atau sekitar 43 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Semitau tercatat 19 KK dengan 61 jiwa. Hari ini mereka diberangkatkan ke Pontianak dan dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing," katanya.
Begitu juga dengan pengungsi eks Gafatar di Kayong Utara yang jumlahnya mencapai 69 KK atau sekitar 249 jiwa. Mereka berasal dari kamp Desa Sedahan dan kamp Desa Pampang Harapan, Kecamatan Sukadana yang saat ini dikirim ke Pontianak.
"Berbeda dengan penanganan pengungsi eks Gafatar di atas, Bupati Landak memutuskan eks anggota Gafatar sebanyak 50 orang atau sekitar 15 KK yang berada di Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang tidak akan dievakuasi. Bupati menjamin keamanan dan akan dilakukan pembinaan intensif dari Kemenag dengan pengawasan ketat dari Pemda dan aparat keamanan."
Zainudin menambahkan, saat ini KRI Teluk Gilimanuk yang disiapkan TNI AL untuk mengangkut para eks anggota Gafatar telah merapat di Dermaga Lantamal XII Pontianak.
"Mereka akan melakukan rapat koordinasi dengan Lantamal XII Pontianak, Kodam XII Tanjungpura, dan Pemprov Kalimantan Barat."
(zik)