Siswa Thailand Kunjungi SMAN 4 Magelang
A
A
A
MAGELANG - Sebanyak 17 siswa SMA asal Takhliprasan Thailand beserta tiga guru pendamping melakukan kunjungan di SMAN 4 Kota Magelang, Rabu (20/1/2016).
Kunjungan tersebut difasilitasi SMAN 6 Malang, Jatim, yang sudah terlebih dahulu menjalin kerja sama. Selain itu, mereka juga melakukan kunjungan di objek wisata Candi Borobudur.
Para siswa tersebut, sebenarnya mengikuti program sister school yang berlangsung mulai 17-25 Januari di Malang.
Untuk itu, kemarin melakukan kunjungan studi soal kebudayaan di Yogyakarta, kemudian berkunjung juga di SMAN 4 Kota Magelang, sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional.
Dalam kunjungan 17 siswa dari Thailand tersebut di dampingi tiga guru yakni Ms Oraphin sebagai ketua rombongan, Ms Wicunai dan Mr Nathee.
Mereka didampingi Waka Humas SMAN 6 Malang, Sarmi dan penerjemah Arina Nila, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kepala SMAN 4 Kota Magelang, Sri Sugiyar Ningsih mengaku bangga sekolahnya mendapatkan kunjungan dari siswa Takhliprasan, Thailand.
Sedangkan, kunjungan dari SMAN 6 Malang, merupakan kunjungan balasan karena pada tanggal 29 Desember lalu, sebanyak 72 guru SMAN 4 Kota Magelang melakukan kunjungan di Malang.
"Ini kesempatan emas kita untuk menjalin kerja sama dengan sekolah di Thailand itu, setelah sebelumnya kami sudah jalin dengan Taiken University, Jepang. Hal ini akan kami lakukan guna mewujudkan visi sekolah yang ingin go international," ujar Sri Sugiyarningsih.
Atas kunjungan ini nantinya, pihaknya akan melakukan kunjungan balasan dan menjajaki kerja sama. Bahkan, bila perlu nantinya menjadi sister school, seperti yang dilakukan SMAN 6 Malang.
Kerja sama tersebut akan penting untuk pengembangan siswa sehingga memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas. "Pasti ada banyak manfaat yang diperoleh dengan kerja sama nantinya, seperti student exchange, tukar menukar informasi dan sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, Waka Humas SMN 6 Malang, Sarmi mengatakan, kerja sama dengan Takhliprasan telah memasuki tahun kedua. Bahkan, sebanyak 17 siswa SMAN 6 Malang, pernah juga melakukan kunjungan di Thailand.
Dimana sekolah Takhliprasan, memiliki 3.000-an murid itu sangat terbuka bagi sekolah manapun untuk menjalin kerja sama.
"Untuk ke SMAN 4 Kota Magelang, dipilih karena sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional yang sudah mampu mengolah sampah. Kami tertarik untuk itu, selain itu ke Borobudur dan akan melihat pentas Sendratari Ramayana," ujarnya.
Ketua Rombongan dari Takhliprasan Thailand, Ms Oraphin mengaku, sangat terbuka untuk SMAN 4 Magelang datang ke sekolahnya dan menjalin kerja sama.
Apalagi, datang ke Thailand tidak sulit, mengingat sudah berlakunya ASEAN Community, sehingga tanpa visa. "Kami sangat berkesan, penyambutannya luar biasa. Silakan datang ke Thailand dan kita bisa saling kerja sama," kata dia melalui penerjemah Arina Nila.
Salah satu siswa Takhliprasan Thailand, Amornpun Sarahong mengaku terkesan dengan cara penyambutan yang ada. Kemudian, juga terkesan dengan keberadaan para guru maupun sekolahnya.
"Di sini (SMAN 4 Kota Magelang), bangunan sekolah masih natural dan alami, sedangkan di sana jumlah siswanya sebanyak 3.000," kata Amornpun.
Kunjungan tersebut difasilitasi SMAN 6 Malang, Jatim, yang sudah terlebih dahulu menjalin kerja sama. Selain itu, mereka juga melakukan kunjungan di objek wisata Candi Borobudur.
Para siswa tersebut, sebenarnya mengikuti program sister school yang berlangsung mulai 17-25 Januari di Malang.
Untuk itu, kemarin melakukan kunjungan studi soal kebudayaan di Yogyakarta, kemudian berkunjung juga di SMAN 4 Kota Magelang, sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional.
Dalam kunjungan 17 siswa dari Thailand tersebut di dampingi tiga guru yakni Ms Oraphin sebagai ketua rombongan, Ms Wicunai dan Mr Nathee.
Mereka didampingi Waka Humas SMAN 6 Malang, Sarmi dan penerjemah Arina Nila, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kepala SMAN 4 Kota Magelang, Sri Sugiyar Ningsih mengaku bangga sekolahnya mendapatkan kunjungan dari siswa Takhliprasan, Thailand.
Sedangkan, kunjungan dari SMAN 6 Malang, merupakan kunjungan balasan karena pada tanggal 29 Desember lalu, sebanyak 72 guru SMAN 4 Kota Magelang melakukan kunjungan di Malang.
"Ini kesempatan emas kita untuk menjalin kerja sama dengan sekolah di Thailand itu, setelah sebelumnya kami sudah jalin dengan Taiken University, Jepang. Hal ini akan kami lakukan guna mewujudkan visi sekolah yang ingin go international," ujar Sri Sugiyarningsih.
Atas kunjungan ini nantinya, pihaknya akan melakukan kunjungan balasan dan menjajaki kerja sama. Bahkan, bila perlu nantinya menjadi sister school, seperti yang dilakukan SMAN 6 Malang.
Kerja sama tersebut akan penting untuk pengembangan siswa sehingga memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas. "Pasti ada banyak manfaat yang diperoleh dengan kerja sama nantinya, seperti student exchange, tukar menukar informasi dan sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, Waka Humas SMN 6 Malang, Sarmi mengatakan, kerja sama dengan Takhliprasan telah memasuki tahun kedua. Bahkan, sebanyak 17 siswa SMAN 6 Malang, pernah juga melakukan kunjungan di Thailand.
Dimana sekolah Takhliprasan, memiliki 3.000-an murid itu sangat terbuka bagi sekolah manapun untuk menjalin kerja sama.
"Untuk ke SMAN 4 Kota Magelang, dipilih karena sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional yang sudah mampu mengolah sampah. Kami tertarik untuk itu, selain itu ke Borobudur dan akan melihat pentas Sendratari Ramayana," ujarnya.
Ketua Rombongan dari Takhliprasan Thailand, Ms Oraphin mengaku, sangat terbuka untuk SMAN 4 Magelang datang ke sekolahnya dan menjalin kerja sama.
Apalagi, datang ke Thailand tidak sulit, mengingat sudah berlakunya ASEAN Community, sehingga tanpa visa. "Kami sangat berkesan, penyambutannya luar biasa. Silakan datang ke Thailand dan kita bisa saling kerja sama," kata dia melalui penerjemah Arina Nila.
Salah satu siswa Takhliprasan Thailand, Amornpun Sarahong mengaku terkesan dengan cara penyambutan yang ada. Kemudian, juga terkesan dengan keberadaan para guru maupun sekolahnya.
"Di sini (SMAN 4 Kota Magelang), bangunan sekolah masih natural dan alami, sedangkan di sana jumlah siswanya sebanyak 3.000," kata Amornpun.
(nag)