Kajati Sumbar Khawatir Pengikut Gafatar Gabung Jaringan Teroris
A
A
A
PADANG - Hilangnya 16 orang warga Kota Padang yang diduga bergabung dengan Gafatar masih di selidiki Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat (Sumbar).
"Yang perlu kita dikhawatirkan adalah warga yang dinyatakan hilang sebanyak 16 orang tersebut tidak hanya bergabung dengan Gafatar. Namun, juga menjadi anggota ISIS karena telah dicuci otaknya." kata Kajati Sumbar, Widodo, Selasa (19/1/2016).
Meski Sumbar merupakan daerah yang masuk kategori bersih dari teroris dengan indikasi tidak ada narapidana teroris di penjara di wilayah Sumbar.
Namun penyebaran ajaran radikal bisa masuk ke Sumbar. "Bisa jadi melalui penyusupan orang yang datang dari luar Sumbar atau orang lokal yang telah meninggalkan dan kembali lagi. Ini yang perlu diwaspadai," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi itu Kejati Sumbar terus melakukan koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem). Sekaligus mengungkapkan keberadaan 16 orang yang hilang tersebut.
"Kita selalu mengintensifkan komunikasi melalui lembaga Bakorpakem. Saat ini jajaran intelijen sedang menelusuri jejak ke 16 orang yang hilang tersebut," katanya.
Widodo juga meminta seluruh elemen masyarakat, seperti tokoh adat dan agama bersama-sama pemerintah dan pihak terkait, ikut mengawasi ajaran sesat. Sehingga jangan sampai, ajaran tersebut menyebar di Sumbar.
"Yang perlu kita dikhawatirkan adalah warga yang dinyatakan hilang sebanyak 16 orang tersebut tidak hanya bergabung dengan Gafatar. Namun, juga menjadi anggota ISIS karena telah dicuci otaknya." kata Kajati Sumbar, Widodo, Selasa (19/1/2016).
Meski Sumbar merupakan daerah yang masuk kategori bersih dari teroris dengan indikasi tidak ada narapidana teroris di penjara di wilayah Sumbar.
Namun penyebaran ajaran radikal bisa masuk ke Sumbar. "Bisa jadi melalui penyusupan orang yang datang dari luar Sumbar atau orang lokal yang telah meninggalkan dan kembali lagi. Ini yang perlu diwaspadai," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi itu Kejati Sumbar terus melakukan koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem). Sekaligus mengungkapkan keberadaan 16 orang yang hilang tersebut.
"Kita selalu mengintensifkan komunikasi melalui lembaga Bakorpakem. Saat ini jajaran intelijen sedang menelusuri jejak ke 16 orang yang hilang tersebut," katanya.
Widodo juga meminta seluruh elemen masyarakat, seperti tokoh adat dan agama bersama-sama pemerintah dan pihak terkait, ikut mengawasi ajaran sesat. Sehingga jangan sampai, ajaran tersebut menyebar di Sumbar.
(nag)