Jadi Anggota Gafatar, Dua Pemuda Ditangkap di Pontianak
A
A
A
JOMBANG - Dua orang pemuda asal Jombang dan Gresik, Jawa Timur ditangkap polisi di Pontianak karena diduga menjadi anggota ormas Gafatar. Keluarga pemuda tersebut tidak tahu menahu jika putranya ditangkap polisi karena tergabung dalam organisasi terlarang Gafatar
Bersama dengan beberapa anak buahnya Kapolsek Peterongan akp mohamad Amin mendatangi rumah Zaenudin seorang pemuda asal Desa Tugu Sumberjo, Kecamatan Peterongan, Jombang Minggu (17/1/2016).
Polisi ingin memastikan apakah Zaenudin yang ditangkap polisi di Pontianak Kalimantan Barat adalah benar pemuda putra pasangan suami istri Sukardi (50) dan Asmawati (47) warga desa ini.
Setelah ditunjukkan copy KTP Zaenudin yang tertangkap, Asmawati ibunya membenarkan jika yang ada dalam foto ktp tersebut adalah putranya. Namun Asmawati mengaku bingung dan terkejut kenapa polisi sampai mendatangi rumahnya.
Dia juga sama sekali tidak tahu bahwa putranya telah ditangkap polisi karena diduga terkait dengan organisasi terlarang Gafatar.
Menurutnya selama ini putranya sedang bekerja di sebuah kios air isi ulang tapi sering disuruh bos-nya ke Kalimantan.
Khawatir Asmawati syok polisi juga tidak memberitahunya bahwa putranya telah ditangkap.Zaenudin ditangkap polisi bersama dengan temannya Slamet Mulyo pemuda asal Gresik, Jawa Timur.
Penangkapan bermula saat polisi menggelar razia terhadap penumpang kapal motor dan menemukan sejumlah dokumen tentang organisasi Gafatar dari tas dua pemuda ini.
Atas penangkapan tersebut polisi di Jombang akan segera menyelidiki adanya kemungkinan masih ada lagi pemuda-pemuda yang telah tergabung dalam organisasi terlarang Gafatar.
Bersama dengan beberapa anak buahnya Kapolsek Peterongan akp mohamad Amin mendatangi rumah Zaenudin seorang pemuda asal Desa Tugu Sumberjo, Kecamatan Peterongan, Jombang Minggu (17/1/2016).
Polisi ingin memastikan apakah Zaenudin yang ditangkap polisi di Pontianak Kalimantan Barat adalah benar pemuda putra pasangan suami istri Sukardi (50) dan Asmawati (47) warga desa ini.
Setelah ditunjukkan copy KTP Zaenudin yang tertangkap, Asmawati ibunya membenarkan jika yang ada dalam foto ktp tersebut adalah putranya. Namun Asmawati mengaku bingung dan terkejut kenapa polisi sampai mendatangi rumahnya.
Dia juga sama sekali tidak tahu bahwa putranya telah ditangkap polisi karena diduga terkait dengan organisasi terlarang Gafatar.
Menurutnya selama ini putranya sedang bekerja di sebuah kios air isi ulang tapi sering disuruh bos-nya ke Kalimantan.
Khawatir Asmawati syok polisi juga tidak memberitahunya bahwa putranya telah ditangkap.Zaenudin ditangkap polisi bersama dengan temannya Slamet Mulyo pemuda asal Gresik, Jawa Timur.
Penangkapan bermula saat polisi menggelar razia terhadap penumpang kapal motor dan menemukan sejumlah dokumen tentang organisasi Gafatar dari tas dua pemuda ini.
Atas penangkapan tersebut polisi di Jombang akan segera menyelidiki adanya kemungkinan masih ada lagi pemuda-pemuda yang telah tergabung dalam organisasi terlarang Gafatar.
(sms)