Polisi Selidiki Puluhan Warga Blitar yang Diduga Hilang Ikut Gafatar

Senin, 18 Januari 2016 - 04:05 WIB
Polisi Selidiki Puluhan...
Polisi Selidiki Puluhan Warga Blitar yang Diduga Hilang Ikut Gafatar
A A A
BLITAR - Polres Blitar menyelidiki keberadaan 22 orang warga Kabupaten Blitar yang disinyalir menjadi pengikut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Mereka yang terdiri dari 17 orang dewasa dan lima orang anak anak itu bahkan telah menghilang tanpa jejak kabar.

Menurut Kapolres Blitar AKBP Slamet Waluya raibnya 22 orang ini sudah berlangsung beberapa bulan sebelum kasus Gafatar menjadi perhatian khalayak.

“Karenanya kita masih melakukan penyelidikan apakah hilangnya orang orang ini terkait Gafatar atau tidak,“ ujar Slamet kepada wartawan.

Polres telah memerintahkan seluruh polsek untuk melakukan pendataan terkait profil, latar belakang dan aktivitas ke 22 orang tersebut. Sebab ada laporan dari masing masing keluarga dan masyarakat yang mengarah pada keterlibatan 22 orang hilang itu dengan gerakan ormas Gafatar.

Ormas Gafatar disebut wajah lain sekte sesat Al Qiyadah Al Islamiyah (AQAI) pimpinan nabi palsu Ahmad Mushaddeq.

Sesuai rekam jejaknya AQAI berganti nama menjadi Komunitas Millah Abraham (Komar) pada Januari 2012.

Mereka berkamuflase menggunakan topeng Gafatar untuk menutupi kesesatannya. Ormas ini bergerak pada urusan sosial, budaya dan pendidikan agar masyarakat mau menerima. Salah satu ajaranya membolehkan pengikutnya tidak berpuasa ramadan dan salat Jumat.

Informasi yang dihimpun, Gafatar telah tercatat resmi di Bakesbangpolinmas Kabupaten Blitar.

Para aktivis organisasi ini juga pernah aktif melakukan kegiatan sosial di wilayah Kecamatan Sanankulon dan Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan.

Untuk sementara dua wilayah tersebut menjadi pusat organisasi. Slamet tidak membantah sejumlah warga Blitar telah menjadi anggota dan pengurus Gafatar. Yang dilakukan aparat kepolisian saat ini adalah mengawasi kegiatan yang dilakukan.

“Sejauh ini belum ditemukan indikasi yang mengarah pada hal hal yang tidak diinginkan,“pungkasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Blitar Mujianto.

Menurut dia pihaknya terus memantau wilayah Kecamatan Sanankulon dan Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan. “Kita melibatkan jajaran muspika dan perangkat desa,“ ujarnya.

Sejauh ini Gafatar Blitar terpantau hanya melakukan kegiatan sosial. Diantaranya pengobatan gratis, donor darah dan kerja bakti bersih bersih lingkungan sekitar.

Belum ada laporan Gafatar di Blitar telah melakukan aktivitas yang meresahkan. “Kendati demikian pantauan terus kita lakukan. Kita akan langsung koordinasi dengan aparat bila muncul indikasi yang mencurigakan,“ pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8352 seconds (0.1#10.140)