Polres Pamekasan Simulasi Penanganan Ancaman Teror
A
A
A
PAMEKASAN - Anggota Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengikuti simulasi pengamanan ancaman teror yang digelar di Markas Polres Pamekasan, Jalan Stadion No. 81 Pamekasan, Sabtu (16/1/2016).
Anggota yang terlibat dalam simulasi tersebut yakni seluruh kekuatan penuh dari Satintelkam, Satsabhara, Satreskrim, Satlantas, dan juga diikuti oleh masing-masing Polsek se Kabupaten Pamekasan.
Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha mengungkapkan, simulasi digelar agar anggota polres bisa terlatih dan refleks saat ada panggilan luar biasa ketika terjadi peristiwa di markas maupun di tempat lain.
"Mau aman mau nggak, kita memang harus siap itu tujuannya," terang Sugeng kepada wartawan, seusai simulasi.
Sebab, kata Sugeng, ancaman teror tidak bisa diprediksi waktu dan tempatnya dan bisa terjadi di tempat lain termasuk di Pamekasan. Pelakunya juga bisa simpatisan yang ada di daerah. Sehingga, polisi harus sigap.
"Kita memang Siaga 1, kaitan dengan kejadian di Jakarta, karena ancamannya susah diprediksi waktu dan tempatnya," imbuhnya.
Untuk antisipasi masuknya teroris ke Pamekasan, pihak kepolisian memaksimalkan fungsi intelijen. Polisi juga melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk lembaga pemasyarakatan dan imigrasi.
Anggota yang terlibat dalam simulasi tersebut yakni seluruh kekuatan penuh dari Satintelkam, Satsabhara, Satreskrim, Satlantas, dan juga diikuti oleh masing-masing Polsek se Kabupaten Pamekasan.
Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha mengungkapkan, simulasi digelar agar anggota polres bisa terlatih dan refleks saat ada panggilan luar biasa ketika terjadi peristiwa di markas maupun di tempat lain.
"Mau aman mau nggak, kita memang harus siap itu tujuannya," terang Sugeng kepada wartawan, seusai simulasi.
Sebab, kata Sugeng, ancaman teror tidak bisa diprediksi waktu dan tempatnya dan bisa terjadi di tempat lain termasuk di Pamekasan. Pelakunya juga bisa simpatisan yang ada di daerah. Sehingga, polisi harus sigap.
"Kita memang Siaga 1, kaitan dengan kejadian di Jakarta, karena ancamannya susah diprediksi waktu dan tempatnya," imbuhnya.
Untuk antisipasi masuknya teroris ke Pamekasan, pihak kepolisian memaksimalkan fungsi intelijen. Polisi juga melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk lembaga pemasyarakatan dan imigrasi.
(zik)