Puluhan Desa di Tulungagung Endemis Demam Berdarah

Sabtu, 16 Januari 2016 - 02:00 WIB
Puluhan Desa di Tulungagung Endemis Demam Berdarah
Puluhan Desa di Tulungagung Endemis Demam Berdarah
A A A
TULUNGAGUNG - Sebanyak 75 desa di Kabupaten Tulungagung menjadi kawasan endemis penyakit demam berdarah dengeue (DBD).

Sebab kasus gigitan nyamuk aedes aegypti ditemukan di sana selama tiga tahun berturut turut.

Menurut Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Tulungagung Didik Eka desa-desa endemis itu merata di 19 kecamatan. "Kasus DBD ditemukan di kawasan endemis mulai tahun 2013 sampai 2015," ujarnya kepada wartawan.

Banyaknya genangan air di permukiman penduduk diidentifikasi sebagai salah satu faktor penyebab.

Genangan air merupakan media paling efektif bagi nyamuk untuk berkembang biak. Beberapa diantara wilayah yang menonjol genangan airnya adalah Kecamatan Tulungagung, Gondang, Kalidawir, Bandung, Campurdarat, Ngunut, Rejotangan, Ngantru dan Karangrejo.

Dari sisi historis sebagian besar wilayah Tulungagung yang terbagi atas 271 desa/kelurahan itu dulunya berupa rawa-rawa.

Tidak heran bahwa diluar 75 desa endemis, kasus DBD juga pernah ditemukan secara sporadis di 136 desa/kelurahan.

Peristiwa itu berlangsung pada kurun waktu tahun 2014-2015. Tercatat 1 Januari- 31 Desember 2015 kasus DBD mencapai 929 kasus dengan beberapa pasien diantaranya meninggal dunia. Praktis, dalam waktu tiga tahun terakhir hanya 60 desa yang dinyatakan bersih dari wabah DBD.

"Faktor penyebab endemis lainya adalah persoalan kebersihan lingkungan dan kepadatan penduduk," terang Didik.

Informasi yang dihimpun, tercatat pada bulan Januari 2016 sudah ada 16 kasus DBD dengan satu korban meninggal dunia dari usia anak anak. Semua korban dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7643 seconds (0.1#10.140)