Pengamanan Rumah Jokowi Ditingkatkan
A
A
A
SOLO - Jajaran TNI dan Polri di wilayah Solo meningkatkan pengamanan objek vital menyusul aksi penembakan dan teror bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Terlebih, perancang aksi diduga adalah Bahrun Naim, warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta Kolonel Arhanud Toto Nugroho mengatakan, kegiatan pengamanan di wilayah eks Karesidenan Surakarta sudah ada SOP-nya.
Jika ada peningkatan eskalasi, personel pengamanan akan disesuaikan. "Secara umum tidak ada kegiatan-kegiatan yang sangat khusus. Namun kami tetap siaga," tandas Toto Nugroho di Mapolresta Solo, Jumat (15/1/2016) siang.
Pernyataan itu disampaikan menjawab pertanyaan para wartawan mengenai pengamanan di wilayah eks Karesidenan Surakarta pascaaksi teror di Jakarta, kemarin.
Dia mengakui, ada penambahan penebalan personel di sejumlah objek vital, termasuk rumah pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Namun, ia enggan membeberkan secara detail jumlah penambahan personel dan hanya menyebutkan sesuai kebutuhan. Dia menegaskan bahwa pengamanan VVIP menjadi prioritas dalam situasi apa pun.
Secara umum, wilayah Solo dan sekitarnya tetap kondusif dan tidak pengaruh yang signifikan dalam aktivitas masyarakat. Namun, aparat TNI dan Polri menggelar patroli gabungan guna memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat.
Kapolresta Solo Kombes Ahmad Lutfi mengatakan, status Siaga I ditetapkan pascaaksi teror di Jakarta. Sebanyak 2/3 kekuatan Polresta Solo atau 750 personel dikerahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain gabungan bersama TNI, patroli internal Polresta dan jajaran Polsek juga dilakukan untuk meningkatkan jaminan keamanan kepada masyarakat.
"Saat ini Solo tetap kondusif, maka tidak perlu khawatir karena TNI/Polri ada di tengah masyarakat," kata Ahmad Lutfi, seraya meminta masyarakat Solo tetap tenang.
Mengenai pengamanan objek vital dan VVIP, semuanya sudah ada prosedur tetap sesuai aturan yang berlaku.
Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta Kolonel Arhanud Toto Nugroho mengatakan, kegiatan pengamanan di wilayah eks Karesidenan Surakarta sudah ada SOP-nya.
Jika ada peningkatan eskalasi, personel pengamanan akan disesuaikan. "Secara umum tidak ada kegiatan-kegiatan yang sangat khusus. Namun kami tetap siaga," tandas Toto Nugroho di Mapolresta Solo, Jumat (15/1/2016) siang.
Pernyataan itu disampaikan menjawab pertanyaan para wartawan mengenai pengamanan di wilayah eks Karesidenan Surakarta pascaaksi teror di Jakarta, kemarin.
Dia mengakui, ada penambahan penebalan personel di sejumlah objek vital, termasuk rumah pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Namun, ia enggan membeberkan secara detail jumlah penambahan personel dan hanya menyebutkan sesuai kebutuhan. Dia menegaskan bahwa pengamanan VVIP menjadi prioritas dalam situasi apa pun.
Secara umum, wilayah Solo dan sekitarnya tetap kondusif dan tidak pengaruh yang signifikan dalam aktivitas masyarakat. Namun, aparat TNI dan Polri menggelar patroli gabungan guna memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat.
Kapolresta Solo Kombes Ahmad Lutfi mengatakan, status Siaga I ditetapkan pascaaksi teror di Jakarta. Sebanyak 2/3 kekuatan Polresta Solo atau 750 personel dikerahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain gabungan bersama TNI, patroli internal Polresta dan jajaran Polsek juga dilakukan untuk meningkatkan jaminan keamanan kepada masyarakat.
"Saat ini Solo tetap kondusif, maka tidak perlu khawatir karena TNI/Polri ada di tengah masyarakat," kata Ahmad Lutfi, seraya meminta masyarakat Solo tetap tenang.
Mengenai pengamanan objek vital dan VVIP, semuanya sudah ada prosedur tetap sesuai aturan yang berlaku.
(zik)