Bahrun Naim Pernah Dikaitkan dengan Hilangnya Mahasiswi UMS

SOLO - Nama Bahrun Naim yang diduga sebagai dalang aksi teror bom di Sarinah, Jakarta, ternyata pernah dikaitkan dengan hilangnya mahasiswi semester akhir Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Maret 2015 lalu.

Mahasiswi asal Demak berinisial SL tersebut terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga meminta kiriman uang Rp3,5 juta untuk biaya perkuliahan. Namun setelah itu dia justru meninggalkan perkuliahan.

Sosok dengan nama lengkap Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo ini pernah dibawa ke rumah SL untuk diperkenalkan dengan orangtua mahasiswi ini di Demak. Namun orangtua SL menolak Bahrun Naim karena telah memiliki istri dan anak.

Bahkan Bahrun Naim disebut-sebut pernah tinggal satu kontrakan dengan SL dan telah menikahi mahasiswi UMS tersebut.

Nama Bahrun Naim sebenarnya merupakan sosok yang sudah cukup dikenal. Pria kelahiran Pekalongan, 6 September 1983 ini pernah ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 pada 2010 karena kepemilikan ratusan butir amunisi ilegal.

Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Solo pada 9 Juni 2011 menjatuhkan vonis penjara 2 tahun 6 bulan karena memiliki 533 butir peluru untuk senjata laras panjang dan 32 butir peluru kaliber 9 mm.

Dia dianggap bersalah dan dijerat Undang Undang (UU) Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api dan Bahan Peledak.

Setelah bebas pada tahun 2014, Naim dikabarkan berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok radikalisme Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).