Pesawat AirAsia Mendarat Darurat di Surabaya karena Gangguan Teknis
A
A
A
SURABAYA - Pesawat AirAsia QZ 302 rute Surabaya-Bangkok terpaksa balik mendarat darurat, ke Bandara Juanda Surabaya. Pesawat tersebut diduga mengalami gangguan teknis, setelah sempat terbang di udara sekitar dua jam.
Sebanyak 146 penumpang kembali diturunkan dan hingga saat masih terlantar dan menumpuk di ruang tunggu terminal keberangkatan Internasional Bandara Juanda Surabaya.
Terkait kasus ini, pihak maskapai Air Asia di Bandara Juanda menutup diri. Sejumlah wartawan yang berusaha klarifikasi mendekati penumpang di gate AirAsia terminal 2 Bandara Juanda diusir dan tidak diperkenankan mendekati penumpang yang gagal terbang ini.
“Pesawat Air Asia QZ 302 terpaksa melakukan pendaratan darurat karena mengalami gangguan teknis,” ujar Humas PT Angkasa Pura 1 Surabaya, Liza Anindya, Rabu (13/1/2016).
Sementara itu, terkait kasus pendaratan darurat yang dialami pesawat Air Asia QZ 302 tujuan Surabaya-Bangkok itu, Head Of Corporate Secretary and Comunication AirAsia Indonesia, Audrey Progastama Petriny menegaskan, keputusan return to base yang dilakukan pilot AirAsia QZ 302.
“Terpaksa dilakukan karena ada suara yang tidak wajar di dalam kabin pesawat, saat posisi pesawat sedang dalam posisi terbang datar di udara,” kata Audrey.
Sebanyak 146 penumpang kembali diturunkan dan hingga saat masih terlantar dan menumpuk di ruang tunggu terminal keberangkatan Internasional Bandara Juanda Surabaya.
Terkait kasus ini, pihak maskapai Air Asia di Bandara Juanda menutup diri. Sejumlah wartawan yang berusaha klarifikasi mendekati penumpang di gate AirAsia terminal 2 Bandara Juanda diusir dan tidak diperkenankan mendekati penumpang yang gagal terbang ini.
“Pesawat Air Asia QZ 302 terpaksa melakukan pendaratan darurat karena mengalami gangguan teknis,” ujar Humas PT Angkasa Pura 1 Surabaya, Liza Anindya, Rabu (13/1/2016).
Sementara itu, terkait kasus pendaratan darurat yang dialami pesawat Air Asia QZ 302 tujuan Surabaya-Bangkok itu, Head Of Corporate Secretary and Comunication AirAsia Indonesia, Audrey Progastama Petriny menegaskan, keputusan return to base yang dilakukan pilot AirAsia QZ 302.
“Terpaksa dilakukan karena ada suara yang tidak wajar di dalam kabin pesawat, saat posisi pesawat sedang dalam posisi terbang datar di udara,” kata Audrey.
(sms)