Puspa Meilan Atrujah, Mahasiswi Undip yang Piawai Menggambar
A
A
A
SEMARANG - Bagi Puspa Meilan Atrujah alias Memey (20), aktivitas menggambar sudah jadi kegiatan rutin. Selain memang hobi, kesibukannya menggambar juga karena memenuhi pesanan.
Memey yang tercatat sebagai mahasiswi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini adalah seorang penggambar sketsa.
"Awalnya, dari kecil memang sudah hobi. Biasa gambar rumah, pemandangan, atau kartun-kartun gitu," kata Memey, Selasa (12/1/2016).
Dari situ, bakatnya terus terasah. Apalagi, almarhum ayahnya juga piawai menggambar. Memey pun diajari bagaimana menggambar dengan baik. Awalnya sempat tak yakin, sebab yang diajari adalah bagaimana menggambar sketsa wajah realis. Menurutnya, hal itu cukup rumit.
Tapi, itu dahulu. "Lama-lama jadi terbiasa. Sekarang geli kalau pegang pensil. Penginnya corat-coret," lanjut gadis kelahiran Wonosobo ini.
Soal dari hobi yang jadi rezeki itu, beberapa sketsa wajah hasil coretannya di-upload ke media sosial Instagram. Dia menggambar sketsa wajah temannya. Setelah muncul di media sosial, banyak yang menyukai. Dari sini, teman-temannya juga hampir secara bergantian minta dibuatkan sketsa wajah.
Proses ini akhirnya berbuah manis. Karena hasil coretannya bagus, Memey pasang tarif untuk hasil coretannya. Menurut gadis yang berulang tahun tiap 15 Mei ini, lama pembuatan sketsa cukup lama. Untuk satu sketsa ukuran kertas A3, bisa membutuhkan waktu seharian selesai. Modalnya memang cuma kertas, pensil, penghapus, dan tenaga.
"Keuntungannya lumayan. Kalau ada pengeluaran kecil-kecilan, iuran di kampus atau lainnya, bisa bayar sendiri. Tidak perlu minta transfer sama Ibu di rumah," katanya.
Di sela-sela kesibukannya kuliah, Memey membuka jasa sketsa wajah portrait dengan media pensil. Promosinya dilakukan mandiri, menggunakan media sosial.
"Selain sketsa wajah, juga seluruh badan, realis, atau karikatur. Biasanya orang pesan untuk hadiah ulang tahun atau wisuda."
Memey yang tercatat sebagai mahasiswi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini adalah seorang penggambar sketsa.
"Awalnya, dari kecil memang sudah hobi. Biasa gambar rumah, pemandangan, atau kartun-kartun gitu," kata Memey, Selasa (12/1/2016).
Dari situ, bakatnya terus terasah. Apalagi, almarhum ayahnya juga piawai menggambar. Memey pun diajari bagaimana menggambar dengan baik. Awalnya sempat tak yakin, sebab yang diajari adalah bagaimana menggambar sketsa wajah realis. Menurutnya, hal itu cukup rumit.
Tapi, itu dahulu. "Lama-lama jadi terbiasa. Sekarang geli kalau pegang pensil. Penginnya corat-coret," lanjut gadis kelahiran Wonosobo ini.
Soal dari hobi yang jadi rezeki itu, beberapa sketsa wajah hasil coretannya di-upload ke media sosial Instagram. Dia menggambar sketsa wajah temannya. Setelah muncul di media sosial, banyak yang menyukai. Dari sini, teman-temannya juga hampir secara bergantian minta dibuatkan sketsa wajah.
Proses ini akhirnya berbuah manis. Karena hasil coretannya bagus, Memey pasang tarif untuk hasil coretannya. Menurut gadis yang berulang tahun tiap 15 Mei ini, lama pembuatan sketsa cukup lama. Untuk satu sketsa ukuran kertas A3, bisa membutuhkan waktu seharian selesai. Modalnya memang cuma kertas, pensil, penghapus, dan tenaga.
"Keuntungannya lumayan. Kalau ada pengeluaran kecil-kecilan, iuran di kampus atau lainnya, bisa bayar sendiri. Tidak perlu minta transfer sama Ibu di rumah," katanya.
Di sela-sela kesibukannya kuliah, Memey membuka jasa sketsa wajah portrait dengan media pensil. Promosinya dilakukan mandiri, menggunakan media sosial.
"Selain sketsa wajah, juga seluruh badan, realis, atau karikatur. Biasanya orang pesan untuk hadiah ulang tahun atau wisuda."
(nfl)