MUI DIY Sebut Gafatar Aliran Sesat
A
A
A
YOGYAKARTA - Sekretaris MUI DIY KRMT Ahmad Muksin Kamaludiningrat mengatakan, organisasi Gafatar merupakan bentuk baru organisasi yang mengajarkan pemahaman nabi palsu Ahmad Mushadeq yaitu, Al Qiyadah Al Islamiyah.
"MUI DIY adalah organisasi pertama yang mengeluarkan fatwa bahwa Al Qiyadah Al Islamiyah adalah sesat dan menyesatkan," katanya, Selasa (12/1/2016).
Tahun 2007 lalu, kata dia, MUI DIY bersama Polda DIY membubarkan organisasi itu hingga tingkat RT. Namun, ormas itu pandai merubah namanya menjadi Gafatar. "Dulu kami tidak curiga, mereka melakukan kegiatan sosial di masyarakat," jelasnya.
Pihaknya akan kembali mengandeng Polda DIY untuk menghentikan segala bentuk kegiatan yang dilakukan Gafatar. Sebab, ajaran yang disampaikan sudah sesat dan menyesatkan.
"Kami akan koordinasi dengan Polda DIY agar kegiatan Gafatar dihentikan, karena ajarannya menyesatkan," jelasnya.
Dilihat dari struktur kepengurusannya, organisasi Gafatar memiliki kesamaan dengan pengikut Al Qiyadah. Namun, Muksin mengaku tidak memiliki data secara rinci terkait struktur kepengurusan itu. "Pihak Polda DIY yang lebih tau detail, kami belum mendapat data secara rinci," jelasnya.
Siang tadi, pihaknya didatangi beberapa rombongan keluarga yang mengadu kehilangan kontak dengan kerabatnya. Seperti mantan Dekan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, Prof Dr Muh Naiem.
Dia putus komunikasi dengan keponakannya, Diah Ayu Yulianingsih (27) beserta anaknya yang masih berusia dua tahun, Raina.
Kedatangan rombongan keluarga ini meminta agar MUI DIY memiliki sikap tegas pada ormas Gafatar yang dinilai sesat.
"MUI DIY adalah organisasi pertama yang mengeluarkan fatwa bahwa Al Qiyadah Al Islamiyah adalah sesat dan menyesatkan," katanya, Selasa (12/1/2016).
Tahun 2007 lalu, kata dia, MUI DIY bersama Polda DIY membubarkan organisasi itu hingga tingkat RT. Namun, ormas itu pandai merubah namanya menjadi Gafatar. "Dulu kami tidak curiga, mereka melakukan kegiatan sosial di masyarakat," jelasnya.
Pihaknya akan kembali mengandeng Polda DIY untuk menghentikan segala bentuk kegiatan yang dilakukan Gafatar. Sebab, ajaran yang disampaikan sudah sesat dan menyesatkan.
"Kami akan koordinasi dengan Polda DIY agar kegiatan Gafatar dihentikan, karena ajarannya menyesatkan," jelasnya.
Dilihat dari struktur kepengurusannya, organisasi Gafatar memiliki kesamaan dengan pengikut Al Qiyadah. Namun, Muksin mengaku tidak memiliki data secara rinci terkait struktur kepengurusan itu. "Pihak Polda DIY yang lebih tau detail, kami belum mendapat data secara rinci," jelasnya.
Siang tadi, pihaknya didatangi beberapa rombongan keluarga yang mengadu kehilangan kontak dengan kerabatnya. Seperti mantan Dekan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, Prof Dr Muh Naiem.
Dia putus komunikasi dengan keponakannya, Diah Ayu Yulianingsih (27) beserta anaknya yang masih berusia dua tahun, Raina.
Kedatangan rombongan keluarga ini meminta agar MUI DIY memiliki sikap tegas pada ormas Gafatar yang dinilai sesat.
(sms)