Puting Beliung Terjang Sedayu, Enam Rumah dan Sekolah Rusak
A
A
A
BANTUL - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Bantul bagian barat laut Jumat 8 Januari 2016 petang memporakporandakan sebagian wilayah Kecamatan Sedayu.
Setidaknya enam rumah dan sebuah Sekolah Dasar (SD) di Dusun Brongkol, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu rusak akibat hembusan angin kencang tersebut.
Kepala Unit (Panit) Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polsek Sedayu, Inspektur Dua (Ipda) Agus Supraja, menuturkan, hujan deras disertai angin kencang yang melanda dusun Brongkol mengakibatkan belasan pohon tumbang.
"Warga sempat khawatir, karena pohon silih berganti tumbangnya," tuturnya.
Agus mengungkapkan kerusakan paling parah dan bangunan yang tertimpa pohon terbanyak terjadi di RT 94-95.
Agus menyebutkan rumah penduduk setempat yang mengalami kerusakan 40 % ada 6 buah, sebuah dapur di salah satu rumah warga yang lain mengalami kerusakan hingga 60%, dan sebuah SD Negeri Brongkol mengalami kerusakan ringan karena sebagian atap bangunan juga tertimpa pohon.
Dari perkiraan sementara, kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut mencapai Rp 20 juta lebih.
Instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Sar Nasional (Basarnas), Koramil dan belasan anggota Polsek Sedayu turun tangan langsung mengevakuasi pohon-pohon yang tumbang.
Warga yang rumahnya rusak diperintahkan sementara tinggal di tempat yang aman. "Evakuasinya cukup sulit dan lama, karena banyaknya pohon yang tumbang," terangnya.
Agus menambahkan, karena terlalu banyak pohon yang tumbang dan waktus sudah gelap, maka pihaknya memutuskan kerja bakti akan dilanjutkan Sabtu (9/1/2016) pagi.
Untuk sementara, angin kencang tersebut hanya menimbulkan kerugian material tidak sampai memakan korban jiwa. Namun pihaknya tetap mengimbau agar warga tetap waspada dan hati-hati mengingat kondisi cuaca yang sering berubah-ubah.
Pelaksana Harian Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengungkapkan potensi angin kencang masih memungkinkan terjadi. Apalagi saat ini pengaruh el nino sangat terasa di wilayah Bantul.
Hujan yang terjadi sering sporadis dan tidak diprediksi kapan serta di mana akan turun. Akibatnya, perbedaan kelembaban sebuah lokasi dengan lokasi lain di Bantul bisa sangat mencolok.
"Padahal pemicu angin ribut adalah perbedaan tekanan dan kelembaban tersebut," ujarnya.
Setidaknya enam rumah dan sebuah Sekolah Dasar (SD) di Dusun Brongkol, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu rusak akibat hembusan angin kencang tersebut.
Kepala Unit (Panit) Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polsek Sedayu, Inspektur Dua (Ipda) Agus Supraja, menuturkan, hujan deras disertai angin kencang yang melanda dusun Brongkol mengakibatkan belasan pohon tumbang.
"Warga sempat khawatir, karena pohon silih berganti tumbangnya," tuturnya.
Agus mengungkapkan kerusakan paling parah dan bangunan yang tertimpa pohon terbanyak terjadi di RT 94-95.
Agus menyebutkan rumah penduduk setempat yang mengalami kerusakan 40 % ada 6 buah, sebuah dapur di salah satu rumah warga yang lain mengalami kerusakan hingga 60%, dan sebuah SD Negeri Brongkol mengalami kerusakan ringan karena sebagian atap bangunan juga tertimpa pohon.
Dari perkiraan sementara, kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut mencapai Rp 20 juta lebih.
Instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Sar Nasional (Basarnas), Koramil dan belasan anggota Polsek Sedayu turun tangan langsung mengevakuasi pohon-pohon yang tumbang.
Warga yang rumahnya rusak diperintahkan sementara tinggal di tempat yang aman. "Evakuasinya cukup sulit dan lama, karena banyaknya pohon yang tumbang," terangnya.
Agus menambahkan, karena terlalu banyak pohon yang tumbang dan waktus sudah gelap, maka pihaknya memutuskan kerja bakti akan dilanjutkan Sabtu (9/1/2016) pagi.
Untuk sementara, angin kencang tersebut hanya menimbulkan kerugian material tidak sampai memakan korban jiwa. Namun pihaknya tetap mengimbau agar warga tetap waspada dan hati-hati mengingat kondisi cuaca yang sering berubah-ubah.
Pelaksana Harian Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengungkapkan potensi angin kencang masih memungkinkan terjadi. Apalagi saat ini pengaruh el nino sangat terasa di wilayah Bantul.
Hujan yang terjadi sering sporadis dan tidak diprediksi kapan serta di mana akan turun. Akibatnya, perbedaan kelembaban sebuah lokasi dengan lokasi lain di Bantul bisa sangat mencolok.
"Padahal pemicu angin ribut adalah perbedaan tekanan dan kelembaban tersebut," ujarnya.
(nag)