Budi Dukun Cium Bau Bangkai di Rumah Margareta
A
A
A
DENPASAR - Made Budi Yasa aliasa Budi Dukun salah satu polisi dari Polda Bali yang menyelidki kasus pembunuhan Engeline Margriet Megawe (Angeline) mengaku sebelum Angeline ditemukan sudah mengendus bau bangkai di dalam Margareta.
“Sekitar 7 Juni 2015 saya masuk kedalam rumah tersebut. Saat itu pemilik rumah tidak ada. Saya mengajak Dewa Raka satpam Ibu Margareta masuk kedalam rumah untuk memeriksa rumah tersebut," katanya, Selasa (5/1/2016).
Ditambahkan dia, saat itu dirinya mencium bau busuk sebanyak tiga kali. "Itu saya yakini kalau bau busuk itu bau bangkai bukan bau kotoran ayam,” terangnya.
Seperti diketahui, sebelum Angeline ditemukan rumah tersebut kondisinya memang kotor, banyak kotoran ayam berserakan di mana-mana sehingga menimbulkan bau busuk.
Sementara itu, Dewa Raka mencium bau busuk seperti bau bangkai hanya satu kali. “Dia katanya juga mencium bau busuk bangkai, tapi cuma satu kali. Setelah kami cari-cari lagi tidak ketemu,” paparnya.
Dia mengatakan, meskipun selama hampir satu bulan pihaknya jarang masuk kedalam rumah tersebut, pasalnya pemilik rumah sering melarang polisi memasuki rumah di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar.
“Sekitar 7 Juni 2015 saya masuk kedalam rumah tersebut. Saat itu pemilik rumah tidak ada. Saya mengajak Dewa Raka satpam Ibu Margareta masuk kedalam rumah untuk memeriksa rumah tersebut," katanya, Selasa (5/1/2016).
Ditambahkan dia, saat itu dirinya mencium bau busuk sebanyak tiga kali. "Itu saya yakini kalau bau busuk itu bau bangkai bukan bau kotoran ayam,” terangnya.
Seperti diketahui, sebelum Angeline ditemukan rumah tersebut kondisinya memang kotor, banyak kotoran ayam berserakan di mana-mana sehingga menimbulkan bau busuk.
Sementara itu, Dewa Raka mencium bau busuk seperti bau bangkai hanya satu kali. “Dia katanya juga mencium bau busuk bangkai, tapi cuma satu kali. Setelah kami cari-cari lagi tidak ketemu,” paparnya.
Dia mengatakan, meskipun selama hampir satu bulan pihaknya jarang masuk kedalam rumah tersebut, pasalnya pemilik rumah sering melarang polisi memasuki rumah di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar.
(san)