30 Persen Makam di Kota Bandung Dicueki Ahli Waris

30 Persen Makam di Kota Bandung Dicueki Ahli Waris
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 30% makam di kota Bandung sudah tidak lagi diurus serta dicueki oleh ahli warisnya.
Kepala Diskamtam Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan, makam-makam tersebut sudah tidak diurus oleh ahli waris lantaran banyak ahli waris dari makan tersebut sudah tidak lagi tinggal di kota Bandung.
Tak hany itu, jenazah yang dimakamkan juga bukan merupakan warga kota Bandung.
"Bahkan, banyak ahli waris yang sudah tidak ingin mengurusnya lagi. Hal itu otomatis mereka tidak lagi mau lagi membayar retribusi pemakaman," jelasnya.
Namun, secara prosedural, pihaknya tetap akan menunggu ahli waris untuk tetap membayar retribusi.
Jika tidak diindahkan, pihaknya baru akan menyurati ahli waris. Jika jalur tersebut masih juga tidak dipedulikan, maka makam-makam itu akan dipergunakan oleh jenazah baru. Sehingga, makam tersebut bisa dimanfaatkan oleh ahli waris lainnya yang membutuhkan.
Ia menyebutkan, dari 13 Tempat Pemakaman Umun ( TPU) yang ada, hampir semua TPU yang ada di Kota Bandung merata dengan kasus serupa. Dengan latar belakang indikator yang sama.
Sepeti diberitakan sebelumnyan kebutuhan lahan pemakaman di kota Bandung dinilai mendesak. Dari 13 Tempat Pemakaman Umum (TPU) sudah ada 1 yang ditutup lantaran sudah terlalu penuh.
Ia menambahkan, kemungkinan 2017 mendatang pihaknya akan melakukan perluasan lahan TPU, namun tetap harus menunggu pembebasan lahan dan penertiban banguna liar yang tupoksinya ada di SKPD lain.
Kepala Diskamtam Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan, makam-makam tersebut sudah tidak diurus oleh ahli waris lantaran banyak ahli waris dari makan tersebut sudah tidak lagi tinggal di kota Bandung.
Tak hany itu, jenazah yang dimakamkan juga bukan merupakan warga kota Bandung.
"Bahkan, banyak ahli waris yang sudah tidak ingin mengurusnya lagi. Hal itu otomatis mereka tidak lagi mau lagi membayar retribusi pemakaman," jelasnya.
Namun, secara prosedural, pihaknya tetap akan menunggu ahli waris untuk tetap membayar retribusi.
Jika tidak diindahkan, pihaknya baru akan menyurati ahli waris. Jika jalur tersebut masih juga tidak dipedulikan, maka makam-makam itu akan dipergunakan oleh jenazah baru. Sehingga, makam tersebut bisa dimanfaatkan oleh ahli waris lainnya yang membutuhkan.
Ia menyebutkan, dari 13 Tempat Pemakaman Umun ( TPU) yang ada, hampir semua TPU yang ada di Kota Bandung merata dengan kasus serupa. Dengan latar belakang indikator yang sama.
Sepeti diberitakan sebelumnyan kebutuhan lahan pemakaman di kota Bandung dinilai mendesak. Dari 13 Tempat Pemakaman Umum (TPU) sudah ada 1 yang ditutup lantaran sudah terlalu penuh.
Ia menambahkan, kemungkinan 2017 mendatang pihaknya akan melakukan perluasan lahan TPU, namun tetap harus menunggu pembebasan lahan dan penertiban banguna liar yang tupoksinya ada di SKPD lain.
(nag)