Dua Tas Diduga Bom Diledakkan Tim Jihandak Brimob
A
A
A
DUA TAS, DIDUGA BOM, DILEDAKKAN, TIM JIHANDAK, BRIMOB - Dua tas mencurigakan yang diduga bom diledakkan tim Jihandak Brimob Kediri di rumah anggota DPR RI Arteria Dahlan Jalan Wahidin Sudirohusodo No 30 Kelurahan Kenayan, Tulungagung.
Tas kumal warna merah dan hitam itu hanya berisi sampah kaleng sarden, pasta gigi, botol minuman ringan, kotak kardus nasi, plastik hitam, kaos bekas putih, mantel dan koran.
Kendati demikian polisi tetap menyelidiki motif pelaku apakah terkait aksi teror atau tidak. "Saat ini kita masih memburu pelaku dan motif dibalik ini semua, " ujar Kapolres Tulungagung AKBP FX Bhirawa Braja Paksa, Senin 4 Januari 2016.
Bungkusan mencurigakan itu ditemukan pukul 07.30 WIB di halaman rumah yang sekaligus posko pemenangan anggota DPR RI Fraksi PDI P Arteria Dahlan.
Arteria Dahlan adalah politisi PDI P yang menggantikan Jarot Saiful Hidayat di senayan (PAW) setelah Jarot menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Melihat posisinya di dalam pagar halaman, diduga kuat dua buntalan itu dilempar dari arah luar.
Sutrisno selaku penjaga rumah langsung menghubungi Susilowati, yakni anggota DPRD Kabupaten Tulungagung yang bertanggung jawab mengurus rumah. Susilowati langsung melapor ke kepolisian setempat.
"Berdasarkan laporan itu kami langsung meminta bantuan tim jihandak Brimob Kediri sebanyak 7 orang, " terang Bhirawa.
Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, tim jihandak langsung mensterilkan lokasi. Jalan Wahidin Sudirohusodo, terutama di lokasi yang bersebelahan dengan SMA Negeri 01 Kedungwaru ditutup total.
Selain menggunakan metal detektor, petugas juga melakukan langkah disclupter. Yakni mencerai beraikan dua bungkusan dengan perangkat mesin sejenis robot.
Proses discrupter menimbulkan ledakan kecil yang berkekuatan setara petasan. "Discrupter atau menceraiberaikan benda yang dicurigai sebagai bom merupakan prosedur penjinakan, " jelasnya.
Bhirawa menambahkan bahwa pihaknya juga memeriksa Sutrisno dan Suwandi selaku dua orang penjaga rumah sebagai saksi kejadian.
Tas kumal warna merah dan hitam itu hanya berisi sampah kaleng sarden, pasta gigi, botol minuman ringan, kotak kardus nasi, plastik hitam, kaos bekas putih, mantel dan koran.
Kendati demikian polisi tetap menyelidiki motif pelaku apakah terkait aksi teror atau tidak. "Saat ini kita masih memburu pelaku dan motif dibalik ini semua, " ujar Kapolres Tulungagung AKBP FX Bhirawa Braja Paksa, Senin 4 Januari 2016.
Bungkusan mencurigakan itu ditemukan pukul 07.30 WIB di halaman rumah yang sekaligus posko pemenangan anggota DPR RI Fraksi PDI P Arteria Dahlan.
Arteria Dahlan adalah politisi PDI P yang menggantikan Jarot Saiful Hidayat di senayan (PAW) setelah Jarot menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Melihat posisinya di dalam pagar halaman, diduga kuat dua buntalan itu dilempar dari arah luar.
Sutrisno selaku penjaga rumah langsung menghubungi Susilowati, yakni anggota DPRD Kabupaten Tulungagung yang bertanggung jawab mengurus rumah. Susilowati langsung melapor ke kepolisian setempat.
"Berdasarkan laporan itu kami langsung meminta bantuan tim jihandak Brimob Kediri sebanyak 7 orang, " terang Bhirawa.
Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, tim jihandak langsung mensterilkan lokasi. Jalan Wahidin Sudirohusodo, terutama di lokasi yang bersebelahan dengan SMA Negeri 01 Kedungwaru ditutup total.
Selain menggunakan metal detektor, petugas juga melakukan langkah disclupter. Yakni mencerai beraikan dua bungkusan dengan perangkat mesin sejenis robot.
Proses discrupter menimbulkan ledakan kecil yang berkekuatan setara petasan. "Discrupter atau menceraiberaikan benda yang dicurigai sebagai bom merupakan prosedur penjinakan, " jelasnya.
Bhirawa menambahkan bahwa pihaknya juga memeriksa Sutrisno dan Suwandi selaku dua orang penjaga rumah sebagai saksi kejadian.
(nag)