Brankas Kantor Pos Pallangga Dibobol Maling
A
A
A
SUNGGUMINASA - Dalam semalam, pencuri beraksi di dua tempat, yakni Kantor Pos Cabang Pallangga dan Kantor Top Finance. Di duga, pelaku merupakan pemain lama yang sudah sering beroperasi.
Kejadian itu baru diketahui saat Kepala Cabang Pos Pallangga Fajriah Masud membuka pintu besi kantornya sekitar pukul 7.30 Wita. Saat masuk, kondisi ruang kerjanya sudah berantakan dan salah satu dinding jebol.
Bahkan brankas penyimpanan yang biasanya berada di ruang pelayanan sudah berada di dapur dalam keadaan terbuka. Mengetahui kantornya jadi sasaran perampokan, Fajriah langsung miminta suaminya melapor ke Polsek Pallangga.
"Saya kaget waktu masuk, saya lihat langsung dinding di dekat ruang pelayanan lubang. Awalnya saya kira karena tikus, baru kulihat lagi rupanya brankas sudah dikasih pindah dan dirusak," ujarnya, di lokasi kejadian, Selasa (29/12/2015).
Pelaku diperkirakan masuk dengan menjebol dinding belakang kantor pos dengan menggunakan besi. Kemudian membongkar sejumlah laci di ruang pelayanan serta, membawa dan membongkar brankas.
"Brankas berisi uang tunai dan materai Rp6.000 sebanyak 850 lembar dengan nominal senilai Rp5,1 juta di ruang dapur. Diperkirakan kerugian dari kejadian itu mencapai Rp14,5 juta," jelasnya.
Pencuri diperkirakan beraksi sekitar pukul 12.00 Wita. Sayangnya saat kejadian kondisi penerangan buruk, sehingga hasil rekaman CCTV yang terpasang di kantor pos tidak memperlihatkan hasil gambar yang baik.
Menurut Kapolsek Pallangga AKP Muh Ridwan, pelaku pemain lama yang sudah berpengalaman. Sebelum melakukan aksinya, pelaku yang diduga lebih dari dua orang itu sudah melakukan pemantauan.
"Cara masuk lewat belakang, karena juga merupakan lahan persawahan dengan membobol dinding. Pihak kami sementara melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku," jelas Ridwan saat ditemui di ruang kerjanya.
Selain melakukan aksinya di Kantor Pos Cabang Pallangga, komplotan itu juga menggasak handphone dan kamera di kantor pembiayaan top finance yang tepat bersebelahan dengan kantor perusahaan pelat merah itu.
Cara pelaku masuk juga sama dengan membobol dinding bagian belakang dan kerugian diperkirakan sebesar Rp2 juta.
Kejadian itu baru diketahui saat Kepala Cabang Pos Pallangga Fajriah Masud membuka pintu besi kantornya sekitar pukul 7.30 Wita. Saat masuk, kondisi ruang kerjanya sudah berantakan dan salah satu dinding jebol.
Bahkan brankas penyimpanan yang biasanya berada di ruang pelayanan sudah berada di dapur dalam keadaan terbuka. Mengetahui kantornya jadi sasaran perampokan, Fajriah langsung miminta suaminya melapor ke Polsek Pallangga.
"Saya kaget waktu masuk, saya lihat langsung dinding di dekat ruang pelayanan lubang. Awalnya saya kira karena tikus, baru kulihat lagi rupanya brankas sudah dikasih pindah dan dirusak," ujarnya, di lokasi kejadian, Selasa (29/12/2015).
Pelaku diperkirakan masuk dengan menjebol dinding belakang kantor pos dengan menggunakan besi. Kemudian membongkar sejumlah laci di ruang pelayanan serta, membawa dan membongkar brankas.
"Brankas berisi uang tunai dan materai Rp6.000 sebanyak 850 lembar dengan nominal senilai Rp5,1 juta di ruang dapur. Diperkirakan kerugian dari kejadian itu mencapai Rp14,5 juta," jelasnya.
Pencuri diperkirakan beraksi sekitar pukul 12.00 Wita. Sayangnya saat kejadian kondisi penerangan buruk, sehingga hasil rekaman CCTV yang terpasang di kantor pos tidak memperlihatkan hasil gambar yang baik.
Menurut Kapolsek Pallangga AKP Muh Ridwan, pelaku pemain lama yang sudah berpengalaman. Sebelum melakukan aksinya, pelaku yang diduga lebih dari dua orang itu sudah melakukan pemantauan.
"Cara masuk lewat belakang, karena juga merupakan lahan persawahan dengan membobol dinding. Pihak kami sementara melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku," jelas Ridwan saat ditemui di ruang kerjanya.
Selain melakukan aksinya di Kantor Pos Cabang Pallangga, komplotan itu juga menggasak handphone dan kamera di kantor pembiayaan top finance yang tepat bersebelahan dengan kantor perusahaan pelat merah itu.
Cara pelaku masuk juga sama dengan membobol dinding bagian belakang dan kerugian diperkirakan sebesar Rp2 juta.
(san)