Kemacetan Masih Jadi Kendala Pariwisata Bandung

Senin, 28 Desember 2015 - 21:41 WIB
Kemacetan Masih Jadi Kendala Pariwisata Bandung
Kemacetan Masih Jadi Kendala Pariwisata Bandung
A A A
BANDUNG - Bandung sebagai kota wisata masih mempunyai pekerjaan rumah (PR) besar dalam mengelola pariwisatanya.

Salah satunya yakni dengan meminimalisir kemacetan yang kerap mendera kota ini setiap akhir pekan maupun libur panjang.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) wilayah Jabar Herman Muchtar mengatakan, sektor pariwisata saat ini memang dirugikan dengan macetnya kota Bandung.

Banyak wisatawan yang mengeluh bahkan membatalkan kunjungannya ke salah satu tempat wisata di Bandung, karena kemacetan yang semakin parah.

Bahkan, menurut pengalamannya, ada tamu hotel yang awalnya hendak menginap 3 malam, namun karena untuk berwisata kuliner saja mereka menghabiskan waktu berjam-jam di jalan, akhirnya wisatawan itu memilih kembali pulang ke kota asalnya.

"Mereka mungkin datang ke Bandung ingin berpetualang kuliner sana sini. Namun karena sudah kesal di jalan selama berjam-jam, mereka akhirnya memilih pulang," ujarnya, Senin (28/12/2015).

Ia mengatakan, selama ini akses jalan di kota Bandung memang berangsur membaik. Namun persoalan kemacetan ini yang belum nampak solusinya.

Terlebih saat ini kota Bandung sering mengadakan event besar yang juga mengundang kemacetan parah.

Hal ini harus menjadi perhatian Pemkot, lantaran jika kemacetan ini dibiarkan semakin parah, bisa jadi potensi wisata yang besar ini, akan berangsur-angsur ditinggalkan wisatawan.

Menurutnya, pendapatan kota Bandung yang besar dari sektor pariwisata, belum diimbangi dengan feedback Pemkot pada pengusaha pariwisata.

Ia menilai masih minimnya pembinaan serta perbaikan infrastruktur di bidang pariwisata. Untuk itu, pihaknya berharap agar pemkot mau memberikan perhatian yang lebih besar terhadap faktor-faktor penunjang berkembangannya usaha di sektor pariwisata.

"Wajarlah kalau pemerintah memberikan perhatian yang besar di sektor pariwisata, karena sektor inilah yang memberikan pendapatan paling besar bagi daerah," terangnya.

Ia menuturkan, selama ini taman-taman di kota Bandung sudah bagus, tapi akses menuju pusat perbelanjaan semakin parah akibat macet.

Kemacetan, kata Herman, menjadi salah satu faktor kenyamanan bagi wisatawan. Untuk itu pihaknya berharap pemkot bisa mencari solusi yang cepat agar kemacetan tidak semakin parah.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung, Sofyanudin Syarif menyebutkan, selama ini anggaran Pemkot untuk pariwisata memang cukup besar.

Hal ini terbukti saat 2015, Pemkot menganggarkan Rp. 1,6 Triliun untuk pengembangan sektor pariwisata. Serapannya pun mencapai 75 persen, jadi Rp.1,4 triliun. Rencananya 2016 pemkot akan menaikkan anggaran untuk sektor pariwisata hingga Rp.2,1 triliun.

Diakui Sofyanudin, akses jalan menuju tempat wisata di Bandung memang sudah bagus. Namun kemacetan memang jadi kendala nomor satu.

Karena itu, dengan berbagai program pihaknya menilai Pemkot sudah berupaya mengurai kemacetan. Hanya saja, berbagai mega proyek transportasi massal, ternyata belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Sehingga belum ditemukan solusi mengatasi macet.

Terlebih, akses jalan menuju tempat wisata di kawasan Bandung Barat dan Kabupaten Bandung juga menjadi kendala.

Meski akses dari kota Bandungnya sudah bagus, namun akses menuju kawasan tersebut masih kurang dan jarak tempuh yang lama.

Ia berharap,kota Bandung sebagai akses utama menuju kedua wilayah tersebut, bisa menjembatani wisatawan yang datang ke kota Bandung agar bisa juga menikmati tempat-tempat wisata di daerah itu.

"Di kabupaten bandung kan ada tempat wisata kawah putih yang terkenal. Tempat wisata alamnya sudah sangat bagus, infrastruktur pendukungnya juga bagus, tapi sayang jalan menuju ke sananya itu yang macet dan kecil sehingga wisatawan malas ke sana," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4867 seconds (0.1#10.140)