Banser Blitar Kerahkan 14 Ribu Anggota Amankan Natal
A
A
A
BLITAR - Barisan Ansor Serba Guna (Banser) NU siap memberikan bantuan keamaman perayaan Natal di seluruh Gereja. Selain menempatkan anggota, Banser juga akan melakukan penjagaan secara mobiling (patroli) dari Gereja ke Gereja.
"Kita siap memberikan bantuan keamanan selama berlangsungnya perayaan Natal," ujar Ketua Satkorcab Banser Kabupaten Blitar Imron Rosadi, Rabu (23/12/2015).
Warga Nahdliyin itu tersebar merata di 22 kecamatan. Sumbangan rasa aman bagi kelompok minoritas, kata Imron atau biasa disapa Baron merupakan bagian dari menapaktilasi pemikiran mantan Presiden Keempat RI almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ansor-Banser lahir dari rahim Nahdlatul Ulama. Dan Gus Dur merupakan tokoh NU yang mencetuskan gagasan pluralisme.
Bertoleransi, menghormati dan menghargai perbedaan kaum minoritas, menurut Baron sebagai bagian membumikan konsep Islam Nusantara. Islam rahmatan lil alamin yang mempraktikkan sikap hidup tenggang rasa da menerima perbedaan.
"Karenanya tanpa diminta, Banser selalu siap mengulurkan bantuan keamanaan di Gereja- Gereja. Bagi Banser kaum minoritas bukan untuk dimusuhi, justru harus diberi perlindungan. Sebab kami ini penerus cita-cita Gus Dur," tegas Baron.
Secara umum tidak ada Gereja di Kabupaten Blitar yang rawan menjadi sasaran aksi terorisme. Baik Gereja yang berada di wilayah selatan maupun timur Kabupaten Blitar, semuanya aman.
Namun kendati demikian, lanjut Baron kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Hal senada juga berlangsung di wilayah Kota Blitar.
Ketua GP Ansor Kota Blitar Hartono mengatakan juga akan mengerahkan anggota untuk terlibat aktif pengamanan Gereja.
"Kita juga akan menerjunkan anggota untuk turut mengamankan Gereja selama berlangsungnya perayaan Natal," pungkasnya.
"Kita siap memberikan bantuan keamanan selama berlangsungnya perayaan Natal," ujar Ketua Satkorcab Banser Kabupaten Blitar Imron Rosadi, Rabu (23/12/2015).
Warga Nahdliyin itu tersebar merata di 22 kecamatan. Sumbangan rasa aman bagi kelompok minoritas, kata Imron atau biasa disapa Baron merupakan bagian dari menapaktilasi pemikiran mantan Presiden Keempat RI almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ansor-Banser lahir dari rahim Nahdlatul Ulama. Dan Gus Dur merupakan tokoh NU yang mencetuskan gagasan pluralisme.
Bertoleransi, menghormati dan menghargai perbedaan kaum minoritas, menurut Baron sebagai bagian membumikan konsep Islam Nusantara. Islam rahmatan lil alamin yang mempraktikkan sikap hidup tenggang rasa da menerima perbedaan.
"Karenanya tanpa diminta, Banser selalu siap mengulurkan bantuan keamanaan di Gereja- Gereja. Bagi Banser kaum minoritas bukan untuk dimusuhi, justru harus diberi perlindungan. Sebab kami ini penerus cita-cita Gus Dur," tegas Baron.
Secara umum tidak ada Gereja di Kabupaten Blitar yang rawan menjadi sasaran aksi terorisme. Baik Gereja yang berada di wilayah selatan maupun timur Kabupaten Blitar, semuanya aman.
Namun kendati demikian, lanjut Baron kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Hal senada juga berlangsung di wilayah Kota Blitar.
Ketua GP Ansor Kota Blitar Hartono mengatakan juga akan mengerahkan anggota untuk terlibat aktif pengamanan Gereja.
"Kita juga akan menerjunkan anggota untuk turut mengamankan Gereja selama berlangsungnya perayaan Natal," pungkasnya.
(nag)