Lima Hal Ini Jadi Fokus Investigasi Musibah Golden Eagle
A
A
A
JAKARTA - Ada lima hal yang menjadi fokus dalam investigasi musibah pesawat tempur TNI AU jenis T50i Golden Eagle yang jatuh di pinggiran Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Minggu (20/12/2015) pukul 09.50 WIB..
"Pertama dari manusianya, kemudian mesin atau peralatannya, kemudian media, misi, dan manajemennya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Dwi Badarmanto saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (20/12/2015).
Badarmanto mengatakan, tim investigasi akan mengkaji satu per satu lima hal atau lima M tersebut.
"Bagaimana manusianya dalam hal ini pilotnya, bagaimana psikologinya saat sebelum terbang apakah tadi malam, dari M5 itulah tim investigasi mencari persoalan secara detail," tuturnya.
Seperti diketahui, pesawat tempur TNI AU jenis T-50i Golden Eagle jatuh di pinggiran Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, pukul 09.50 WIB.
Pesawat yang mengalami musibah itu sedang melaksanakan aerobatic pada acara Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Pesawat itu diterbangkan oleh Letkol Pnb Marda Sarjono dan Kapten Pnb Dwi Cahyadi. Keduanya gugur dalam musibah itu.
"Pertama dari manusianya, kemudian mesin atau peralatannya, kemudian media, misi, dan manajemennya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Dwi Badarmanto saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (20/12/2015).
Badarmanto mengatakan, tim investigasi akan mengkaji satu per satu lima hal atau lima M tersebut.
"Bagaimana manusianya dalam hal ini pilotnya, bagaimana psikologinya saat sebelum terbang apakah tadi malam, dari M5 itulah tim investigasi mencari persoalan secara detail," tuturnya.
Seperti diketahui, pesawat tempur TNI AU jenis T-50i Golden Eagle jatuh di pinggiran Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, pukul 09.50 WIB.
Pesawat yang mengalami musibah itu sedang melaksanakan aerobatic pada acara Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Pesawat itu diterbangkan oleh Letkol Pnb Marda Sarjono dan Kapten Pnb Dwi Cahyadi. Keduanya gugur dalam musibah itu.
(zik)