Sosok Dwi Cahyadi di Mata Teman
A
A
A
SLEMAN - Kapten Penerbang Dwi Cahyadi menjadi salah satu korban kecelakaan jatuhnya pesawat latih tempur T50i Golden Eagle nomor ekor TT5007 di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/12/2015). Kepergiannya menyisakan duka bagi alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU).
Almarhum dikenal berkinerja baik oleh teman satu angkatannya. Salah satu teman satu angkatan yang tak mau disebutkan namanya mengaku baru bertemu dengan almarhum sehari sebelum kecelakaan.
"Baru reuni, setelah sepuluh tahun tidak bertemu," katanya ditemui di rumah mertua almarhum di Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (20/12/2015).
Tak terlalu ada kesan yang khusus selama pendidikan dengan almarhum. Karena, setiap kegiatan selalu dilakukan bersama-sama.
"Kemarin ngobrolin tentang pekerjaan (almarhum) selama tidak bertemu. Katanya latihan manuver," tuturnya.
Menurutnya, almarhum mempunyai kinerja yang baik serta sikap yang baik pula. "Orangnya baik, kinerjanya juga baik dan bagus," ucapnya.
Kapten Penerbang Dwi Cahyadi merupakan salah satu korban jatuhnya pesawat latih tempur di Lanud Adisutjipto, Minggu (20/12/2015).
Almarhum meninggalkan satu istri bernama Dwi Wanito Ambarsari dan dua anak yang masih balita.
Rencananya, almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara, Yogyakarta, Senin (21/12/2015) pukul 10.00 WIB, setelah disemayamkan di rumah mertuanya, di Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Almarhum dikenal berkinerja baik oleh teman satu angkatannya. Salah satu teman satu angkatan yang tak mau disebutkan namanya mengaku baru bertemu dengan almarhum sehari sebelum kecelakaan.
"Baru reuni, setelah sepuluh tahun tidak bertemu," katanya ditemui di rumah mertua almarhum di Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (20/12/2015).
Tak terlalu ada kesan yang khusus selama pendidikan dengan almarhum. Karena, setiap kegiatan selalu dilakukan bersama-sama.
"Kemarin ngobrolin tentang pekerjaan (almarhum) selama tidak bertemu. Katanya latihan manuver," tuturnya.
Menurutnya, almarhum mempunyai kinerja yang baik serta sikap yang baik pula. "Orangnya baik, kinerjanya juga baik dan bagus," ucapnya.
Kapten Penerbang Dwi Cahyadi merupakan salah satu korban jatuhnya pesawat latih tempur di Lanud Adisutjipto, Minggu (20/12/2015).
Almarhum meninggalkan satu istri bernama Dwi Wanito Ambarsari dan dua anak yang masih balita.
Rencananya, almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara, Yogyakarta, Senin (21/12/2015) pukul 10.00 WIB, setelah disemayamkan di rumah mertuanya, di Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
(zik)