Duh, 11 PNS di Subang Terjangkit HIV/AIDS

Senin, 07 Desember 2015 - 16:41 WIB
Duh, 11 PNS di Subang Terjangkit HIV/AIDS
Duh, 11 PNS di Subang Terjangkit HIV/AIDS
A A A
SUBANG - Dalam kurun waktu 2015 ini, temuan baru kasus HIV/AIDS di Kabupaten Subang mencapai 183 kasus. Jumlah temuan ini relatif menurun signifikan dibandingkan 2014 yang mencapai 215 kasus.

"Dari sisi temuan kasus memang ada penurunan. Tapi secara akumulatif, kasus HIV/AIDS ini terus bertambah," ujar Koordinator Program Penanggulangan HIV/AIDS dan Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan Napza Dinas Kesehatan Subang, Suwata, Senin (7/12/2105).

Dikatakan, secara keseluruhan dari 1999 hingga November 2015, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 1.076 orang. Terdiri dari penderita HIV 546 orang dan penderita AIDS 530 orang. Dari jumlah tersebut, mayoritas didominasi penderita berusia 15-49 tahun sebanyak 1.009 orang.

Sedangkan dari sisi status sosial, penyakit menular ini mayoritas masih menyasar kalangan wanita Pekerja Seks Komersil (PSK)) sebanyak 800-an orang lebih, disusul ibu rumah tangga (IRT) 199 orang, anak-anak 41 orang, pelajar enam orang, mahasiswa empat orang, dan TNI/Polri tiga orang.

"Termasuk ada 11 PNS di lingkup Pemkab yang diketahui mengidap penyakit ini. Mereka berada dalam pembinaan dan pengawasan kami," katanya.

Penularan penyakit ini, ucap dia, hampir 90% disebabkan oleh hubungan seks bebas, berganti-ganti pasangan dan beresiko. Selebihnya, akibat penggunaan jarum suntik, narkoba, dan ditularkan dari orang tua.

"Penyebaran kasus HIV/AIDS sudah sangat mengkhawatirkan. Perlu kerjasama aktif lintas sektoral untuk menekan penyebarannya," tutur Suwata.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Subang, Budi Subiantoro, mengaku sudah melakukan banyak upaya guna menekan tingkat penyebaran penyakit mematikan ini.

Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat, penyuluhan seks yang aman dengan menggunakan kondom, menghindari penggunaan jarum suntuk yang tidak steril, dan pemberantasan napza (narkotika dan zat adiktif).

"Kami juga lakukan pemeriksaan darah gratis bagi masyarakat untuk deteksi dini. Kemudian ditindaklanjuti dengan penyebaran berbagai informasi seputar bahaya HIV/AIDS di tempat-tempat strategis, serta penyuluhan di berbagai daerah, terutama yang menjadi kantong penyebaran penyakit, seperti perkotaan Subang dan kawasan pantura," pungkas Budi.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7731 seconds (0.1#10.140)