Bantu Pencarian Korban Longsor Bengkulu Utara, BNPB Kerahkan Heli
A
A
A
JAKARTA - Untuk mempercepat pencarian dan evakuasi korban longsor di Bengkulu Utara, Bengkulu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengerahkan helikopter.
Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Utara Sudiro, dia ditelepon oleh Kepala BNPB Willem Rampangilei, Jumat ini.
"Kepala BNPB akan memberi bantuan transportasi untuk mempercepat evakuasi berupa helikopter, di bawah BKO Gubernur," kata Sudiro saat dihubungi Sindonews, Jumat (4/12/2015).
Seperti diketahui, lokasi longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara, Bengkulu sangat sulit dijangkau.
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan Dinas Kesehatan berjalan kaki menuju lokasi longsor. Dari Kecamatan Napal Putih menggunakan molek (alat transportasi khas di Lebong Tandai) sampai Ronggeng, kemudian berjalan kaki sejauh 10 km ke Sumpit.
Dari Sumpit menggunakan molek sekitar 15 km ke Desa Karang Suluh, yang selanjutnya berjalan kaki tiga jam hingga sampai lokasi longsor.
Diberitakan sebelumnya, 18 orang diperkirakan tertimbun longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara, Bengkulu. Dua orang ditemukan tewas yakni Mudi (Laki-laki, 40) dan Marlian (Laki-laki, 20). Jenazahnya sudah diserahterimakan kepada pihak keluarga pada pukul 13.10 WIB.
Seorang lainnya, Irzal (Laki-laki, 20) luka berat di kaki. Korban luka dibawa ke Kabupaten Lebong.
Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Utara Sudiro, dia ditelepon oleh Kepala BNPB Willem Rampangilei, Jumat ini.
"Kepala BNPB akan memberi bantuan transportasi untuk mempercepat evakuasi berupa helikopter, di bawah BKO Gubernur," kata Sudiro saat dihubungi Sindonews, Jumat (4/12/2015).
Seperti diketahui, lokasi longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara, Bengkulu sangat sulit dijangkau.
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan Dinas Kesehatan berjalan kaki menuju lokasi longsor. Dari Kecamatan Napal Putih menggunakan molek (alat transportasi khas di Lebong Tandai) sampai Ronggeng, kemudian berjalan kaki sejauh 10 km ke Sumpit.
Dari Sumpit menggunakan molek sekitar 15 km ke Desa Karang Suluh, yang selanjutnya berjalan kaki tiga jam hingga sampai lokasi longsor.
Diberitakan sebelumnya, 18 orang diperkirakan tertimbun longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara, Bengkulu. Dua orang ditemukan tewas yakni Mudi (Laki-laki, 40) dan Marlian (Laki-laki, 20). Jenazahnya sudah diserahterimakan kepada pihak keluarga pada pukul 13.10 WIB.
Seorang lainnya, Irzal (Laki-laki, 20) luka berat di kaki. Korban luka dibawa ke Kabupaten Lebong.
(zik)