Sebagian Perantau Pulang Bawa Virus HIV ke Wonogiri

Rabu, 02 Desember 2015 - 08:45 WIB
Sebagian Perantau Pulang...
Sebagian Perantau Pulang Bawa Virus HIV ke Wonogiri
A A A
WONOGIRI - Ini fakta mengejutkan dari RSUD dan Dinas Kesehatan Kota Wonogiri, Jawa Tengah. Sebagian perantau Wonogiri yang berprofesi sebagai pekerja bangunan dan pedagang bakso, pulang membawa virus HIV/AIDS.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Wonogiri, sedikitnya 220 orang warga Wonogiri terjangkit virus HIV, tersebar merata di 25 kecamatan. Dari jumlah tersebut, 96 orang sudah meninggal.

"Dari data sejak 2001, terjadi 220 kasus AIDS, dengan penyebarannya paling banyak terjadi di Kecamatan Tirtomoyo, Ngadirojo, Wonogiri Kota, Jatisrono, dan Girimarto," papar Kasubag Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Wonogiri Suprio Haryanto.

Dari jumlah kasus tersebut, tujuh orang anak berusia di bawah tujuh tahun positif tertular virus HIV.

Secara terpisah, Konselor VCT (Voluntary Counceling Testing) di RSUD Sudiro Mangun Sarkoro Wonogiri Basuki Rahmad mengemukakan, kasus HIV di Wonogiri saat ini telah ditangani khusus di bagian VCT.

Berdasarkan hasil tes klinis terhadap pasien yang dicurigai terinfeksi HIV, selama 2012, dari 25 orang pasien yang diambil sampel darahnya, 12 di antaranya positif AIDS.

Pada tahun 2013, dari hasil tes 112 orang pasien, 63 orang di antaranya positif AIDS. Hingga Oktober 2015, pihak RSUD baru melakukan tes terhadap 109 pasien dan 38 orang dinyatakan positif AIDS.

Secara keseluruhan, pihak RSUD telah melakukan pengetesan terhadap 319 pasien, 151 di antaranya positif terkena AIDS.

"Kami melakukan tes HIV ini secara diam-diam setelah pasien penyakit tertentu yang kami tangani menunjukkan gejala tak kunjung sembuh-sembuh. Sampai saat ini masih ada 38 pasien pengidap AIDS yang kami tangani," terang Basuki.

Terkait perawatan pasien AIDS, pihak RSUD mengakui belum banyak yang bisa dilakukan karena hingga saat ini virus mematikan tersebut belum ada serum penangkalnnya.

Pihak RSUD sendiri hanya berupaya mennyembuhkan penyakit yang menyertainya. Selain itu, pasien juga diberi konseling dan mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) seumur hidup, yakni obat yang berfungsi memperlambat pertumbuhan virus HIV.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0983 seconds (0.1#10.140)