Perwira TNI Diduga Disandera OPM
A
A
A
BURMESO - Dua anggota TNI AD yang bertugas di pedalaman Papua masing -masing Mayor Inf Jhon E DP dan Kopda Affan dilaporkan diduga disandera pihak gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Menurut informasi di lapangan penyanderaan tersebut bermula saat anggota TNI yang bertugas di pedalaman Papua ini mendapat kabar ada kegiatan OPM di sekitar Membramo.
Lalu Mayor Inf Jhon E DP selaku perwira penghubung bersama dua anak buahnya Kopda Simon S dan Kopda Affan mengecek ke lokasi yang dimaksud.
Saat mengecek ke lapangan, ketiga anggota TNI AD ini masing-masing Mayor Inf Jhon membawa pistol FN. Sedangkan Kopda Affan dan Kopda Simon menyandang senjata serbu M 16.
Ketiganya langsung menuju ke lokasi menggunakan speed boat. Setelah sampai di salah satu dermaga di Membramo, Kopda Simon langsung menuju ke tempat yang lebih tinggi sementara Mayor Inf Jhon dan Kopda Affan menuju tempat yang dimaksud.
Namun sebelum sampai ketujuan keduanya dihadang oleh 20 orang bersenjata yang diduga OPM, sehingga terjadi tembak menembak.
Karena kalah jumlah keduanya lalu tertembak. Sementara Kopda Simon yang berada di tempat ketinggian langsung berusaha menolong atasan dan rekannya dengan melepaskan tembakan kearah 20 orang bersenjata tersebut.
Tapi akhirnya akibat tembakan dari pihak OPM Kopda Simon terjatuh ke sungai namun berhasil menyelamatkan diri.
Hingga berita ini diturunkan tidak diketahui nasib Mayor Inf Jhon perwira penghubung yang bertugas di salah satu Kodim di pedalaman Papua ini dan Kopda Affan anggota Koramil Membramo Raya.
Sementara Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo ketika dikonfirmasi memang mengakui mendapat informasi seperti itu.
"Kita sedang mengecek kebenarannya. Besok kita akan adakan press conference terkait hal ini, " kata Kapendam saat dihubungi, Senin malam (30/11/2015)
Menurut informasi di lapangan penyanderaan tersebut bermula saat anggota TNI yang bertugas di pedalaman Papua ini mendapat kabar ada kegiatan OPM di sekitar Membramo.
Lalu Mayor Inf Jhon E DP selaku perwira penghubung bersama dua anak buahnya Kopda Simon S dan Kopda Affan mengecek ke lokasi yang dimaksud.
Saat mengecek ke lapangan, ketiga anggota TNI AD ini masing-masing Mayor Inf Jhon membawa pistol FN. Sedangkan Kopda Affan dan Kopda Simon menyandang senjata serbu M 16.
Ketiganya langsung menuju ke lokasi menggunakan speed boat. Setelah sampai di salah satu dermaga di Membramo, Kopda Simon langsung menuju ke tempat yang lebih tinggi sementara Mayor Inf Jhon dan Kopda Affan menuju tempat yang dimaksud.
Namun sebelum sampai ketujuan keduanya dihadang oleh 20 orang bersenjata yang diduga OPM, sehingga terjadi tembak menembak.
Karena kalah jumlah keduanya lalu tertembak. Sementara Kopda Simon yang berada di tempat ketinggian langsung berusaha menolong atasan dan rekannya dengan melepaskan tembakan kearah 20 orang bersenjata tersebut.
Tapi akhirnya akibat tembakan dari pihak OPM Kopda Simon terjatuh ke sungai namun berhasil menyelamatkan diri.
Hingga berita ini diturunkan tidak diketahui nasib Mayor Inf Jhon perwira penghubung yang bertugas di salah satu Kodim di pedalaman Papua ini dan Kopda Affan anggota Koramil Membramo Raya.
Sementara Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo ketika dikonfirmasi memang mengakui mendapat informasi seperti itu.
"Kita sedang mengecek kebenarannya. Besok kita akan adakan press conference terkait hal ini, " kata Kapendam saat dihubungi, Senin malam (30/11/2015)
(sms)