Depresi, IRT Sayat Urat Nadi hingga Tewas
A
A
A
PEKANBARU - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Marsita (43) warga Pekanbaru ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Korban diduga bunuh diri dengan cara mengiris urat nadi tangannya.
Dari informasi yang dihimpun polisi, dugaan sementara aksi nekat korban mengakhiri hidupnya karena depresi dengan persoalan rumah tangga.
"Untuk sementara motifnya karena korban mengalami depresi berat dengan masalah rumah tangga," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Jumat (27/11/2015).
Peristiwa ini terjadi di rumah korban di Perumahan BMP Jalan Bukit Rahayu Kecamatan Tenayan Raya.
Saat itu saksi, Leoni (23) yang tidak lain anak korban terkejut ketika pulang kerja mendapati ibunya tergeletak di depan kamar mandi.
Korban semakin terkejut ketika didekat tubuh ibunda tercinta berdarah. Diapun memanggil tetangganya untuk meminta pertolongan.
"Saat ditemukan korban sudah meninggal dunia dengan luka sayatan tangan sebelah kanan. Sementara di tangan sebelah kiri korban masih menggengam pisau karter yang diduga digunakan menyayat urat nadi korban," ucapnya.
Pihak korban menolak untuk dilakukan visum sebab merasa yakni perbuatan ibunya murni bunuh diri karena mengalami depresi.
Dari informasi yang dihimpun polisi, dugaan sementara aksi nekat korban mengakhiri hidupnya karena depresi dengan persoalan rumah tangga.
"Untuk sementara motifnya karena korban mengalami depresi berat dengan masalah rumah tangga," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Jumat (27/11/2015).
Peristiwa ini terjadi di rumah korban di Perumahan BMP Jalan Bukit Rahayu Kecamatan Tenayan Raya.
Saat itu saksi, Leoni (23) yang tidak lain anak korban terkejut ketika pulang kerja mendapati ibunya tergeletak di depan kamar mandi.
Korban semakin terkejut ketika didekat tubuh ibunda tercinta berdarah. Diapun memanggil tetangganya untuk meminta pertolongan.
"Saat ditemukan korban sudah meninggal dunia dengan luka sayatan tangan sebelah kanan. Sementara di tangan sebelah kiri korban masih menggengam pisau karter yang diduga digunakan menyayat urat nadi korban," ucapnya.
Pihak korban menolak untuk dilakukan visum sebab merasa yakni perbuatan ibunya murni bunuh diri karena mengalami depresi.
(nag)