Perampok Khusus Wanita Cantik Menangis saat Diciduk Polisi
A
A
A
MEDAN - Dua dari tiga perampok khusus wanita akhirnya diciduk polisi dari rumahnya saat berbincang-bincang santai sambil merencanakan aksinya, di Jalan Amal Luhur, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Medan, Sumatera Utara, Kamis (26/11/2015).
Kedua pelaku yang kini mendekam dalam sel tahanan Polsekta Medan Sunggal itu yakni SS (20) dan APG (20). Dari kedua pelaku diamankan uang tunai senilai Rp30 ribu, tas, HP, dan jam tangan wanita milik korbannya.
"Saat ditangkap, ketiganya sedang berbincang santai di rumahnya. Tetapi, hanya dua yang berhasil diamankan," kata Kapolsekta Medan Sunggal Kompol Harry Azhar.
Menurut dia, saat disergap kedua pelaku tidak melakukan perlawanan kecuali menangis setelah petugas memborgolnya. "Kalau di luar sana, pelakunya ini sangat garang. Tetapi begitu ditangkap anggota nyalinya langsung ciut," ujarnya.
Padahal, masih kata dia, pelaku sudah puluhan kali beraksi di kawasan Medan Sunggal dengan sasaran utamanya wanita yang mengendarai sepeda motor sendirian.
Meskipun wanita, tetapi pelaku tidak segan-segan melukainya dengan senjata tajam yang selalu dipersiapkan apabila korbannya melakukan perlawanan.
"Pelaku ini tak punya otak, dilukainya juga kalau (korban) melawan. Yang namanya wanita kalau diancam begitu pasti akan takut kan," sebutnya.
Dia menjelaskan, dari catatan Polsek Sunggal, ketiga pelaku sudah 20 kali beraksi di wilayahnya. Belum lagi di wilayah lain, mengingat dua dari tiga pelaku merupakan warga Helvetia Medan.
Sementara itu, kedua tersangka mengaku selama ini mereka selalu lolos dan berhasil saat beraksi. Sasaran utamanya wanita cantik. "Kalau ada wanita cantik, Bang. Karena mereka biasanya lebih takut melawan," kata APG kepada petugas.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Kedua pelaku yang kini mendekam dalam sel tahanan Polsekta Medan Sunggal itu yakni SS (20) dan APG (20). Dari kedua pelaku diamankan uang tunai senilai Rp30 ribu, tas, HP, dan jam tangan wanita milik korbannya.
"Saat ditangkap, ketiganya sedang berbincang santai di rumahnya. Tetapi, hanya dua yang berhasil diamankan," kata Kapolsekta Medan Sunggal Kompol Harry Azhar.
Menurut dia, saat disergap kedua pelaku tidak melakukan perlawanan kecuali menangis setelah petugas memborgolnya. "Kalau di luar sana, pelakunya ini sangat garang. Tetapi begitu ditangkap anggota nyalinya langsung ciut," ujarnya.
Padahal, masih kata dia, pelaku sudah puluhan kali beraksi di kawasan Medan Sunggal dengan sasaran utamanya wanita yang mengendarai sepeda motor sendirian.
Meskipun wanita, tetapi pelaku tidak segan-segan melukainya dengan senjata tajam yang selalu dipersiapkan apabila korbannya melakukan perlawanan.
"Pelaku ini tak punya otak, dilukainya juga kalau (korban) melawan. Yang namanya wanita kalau diancam begitu pasti akan takut kan," sebutnya.
Dia menjelaskan, dari catatan Polsek Sunggal, ketiga pelaku sudah 20 kali beraksi di wilayahnya. Belum lagi di wilayah lain, mengingat dua dari tiga pelaku merupakan warga Helvetia Medan.
Sementara itu, kedua tersangka mengaku selama ini mereka selalu lolos dan berhasil saat beraksi. Sasaran utamanya wanita cantik. "Kalau ada wanita cantik, Bang. Karena mereka biasanya lebih takut melawan," kata APG kepada petugas.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
(zik)