Geng Motor Rampas Honda Grand Lawas

Selasa, 24 November 2015 - 16:39 WIB
Geng Motor Rampas Honda Grand Lawas
Geng Motor Rampas Honda Grand Lawas
A A A
BANTUL - Gerombolan geng motor di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Selasa (24/11/2015) dinihari merampas sepeda motor lawas milik Jepri Cahyana (15).

Mereka menghentikan sepeda motor Honda Grand AB 3645 NK yang dikendarai Jepri dengan mengancam menggunakan senjata tajam.

Aksi gerombolan geng motor ini bermula ketika Jepri Cahyana, warga Dusun Salam, Desa Patalan, Kecamatan Jetis melintas di Jembatan Bakulan menggunakan Honda Grand AB 3645 NK sekitar pukul 00.30 WIB.

Saat itu, dia melintas bersama dengan Amrin Rosadi, teman sepermainan korban yang menggunakan sepeda motor berbeda. “Dari perempatan Bakulan, tak ada yang aneh,” tutur Jepri, Selasa (24/11/2015).

Namun ketika sampai di barat Jembatan Bakulan, dari arah belakang nampak segerombolan orang yang mengendarai lima sepeda motor.

Gerombolan sepeda motor tersebut langsung memepet korban dan rekannya dari arah depan, belakang serta samping. Salah seorang pengendara berteriak meminta agar korban menyerahkan motornya.

Sembari teriak, ada anggota geng motor lainnya yang mengayun-ayunkan pedang mereka untuk menakuti keduanya.

Karena takut, Jepri bersama rekannya langsung berhenti dan berlari meninggalkan sepeda motornya menuju ke perkampungan.

Mereka berteriak meminta tolong kepada warga karena takut menjadi sasaran amukan gerombolan bermotor tersebut. “Saya takut, terus minta tolong ke warga,” ungkapnya.

Mendengar teriakan keduanya, warga terus berhamburan keluar rumah dan mencoba mendatangi lokasi kejadian.

Ada beberapa warga yang berusaha mengejar gerombolan sepeda motor tersebut namun kalah cepat. Di lokasi kejadian, dua motor yang ditinggal korban tinggal sepeda motor milik Amrin Rosadi. Sementara motor Honda Grand milik Jepri sudah tidak ada dibawa kabur gerombolan tersebut.

Kapolsek Jetis AKP Slamet Subiyantoro mengatakan, sebelum kejadian korban bersama rekannya memacu kendaraannya dengan kecepatan sedang.

Namun sebelum jembatan 10 orang menggunakan lima sepeda motor memepet keduanya sembari mengayunkan pedang.

Ke-10 orang tersebut mengancam akan menghabisi korban jika tidak menyerahkan sepeda motorrnya.

“Sekarang baru kami selidiki motifnya. Karena mengapa justru motor yang jelek dan harganya murah yang diambil, bukan motor baru yang notabene lebih mahal,” tuturnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8078 seconds (0.1#10.140)