Pemuda Dikerahkan Hijaukan Lahan Bekas Kebakaran
A
A
A
OGAN ILIR - Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta para pemuda di daerah titik api untuk menghijaukan kembali lahan dan hutan yang terbakar dan sempat mengakibatkan bencana kabut asap.
"Alhamdulillah sekarang sudah musim hujan, asap sudah hilang, api sudah padam. Saatnya kita hijaukan kembali lahan yang kemarin terbakar," seru Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Yuni Purwanti, di Ogan Ilir, Senin (23/11/2015).
Ditambahkan dia, tugas relawan pemuda terkait bencana asap tidak boleh berhenti hanya karena hujan telah turun. Menurutnya justru ini menjadi awalan untuk penataan ulang penanganan musibah kabut asap yang terjadi setiap tahun.
"Sekarang kita tanam pohon sambil menyiapkan antisipasi musibah banjir dan konsolidasi untuk penanggulangan kabut asap secara dini musim kemarau tahun depan. Semoga bisa lebih baik," tambah Yuni.
Dihadapan ratusan pemuda yang tergabung dalam Relawan Tanggap Bencana dan Peduli Sosial, mewakili Menpora, Yuni juga memberikan santunan untuk biaya pengobatan kepada keluarga yang sempat dirawat di rumah sakit akibat kabut asap.
Terpisah, Staf Khusus Menpora Zainul Munasichin yang juga hadir dalam kesempatam tersebut menyampaikan bahwa mulai tahun 2016, pihaknya akan menyiapkan 3.400 relawan pemuda tanggap bencana.
"Mereka akan kami rekrut, kami latih, dan kami tugaskan di daerah bencana sebagai bagian dari kepeloporan dan voulantary pemuda, sekaligus membackup BNPB," jelasnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Ogan Ilir merupakan salah satu kabupaten di Sumatera yang memiliki titik api paling banyak dalam musibah kabut asap. Tidak kurang dari 370 titik api tersebar di kabupaten ini.
Tak heran jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih kabupaten ini untuk blusukan pertama kali ke titik api.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan kepemudaan Kemenpora RI ini. Kami membutuhkan banyak sekali tenaga-tenaga pemuda untuk ikut menanggulangi musibah asap," pungkas Fuadi, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Pemkab Ogan Ilir.
"Alhamdulillah sekarang sudah musim hujan, asap sudah hilang, api sudah padam. Saatnya kita hijaukan kembali lahan yang kemarin terbakar," seru Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Yuni Purwanti, di Ogan Ilir, Senin (23/11/2015).
Ditambahkan dia, tugas relawan pemuda terkait bencana asap tidak boleh berhenti hanya karena hujan telah turun. Menurutnya justru ini menjadi awalan untuk penataan ulang penanganan musibah kabut asap yang terjadi setiap tahun.
"Sekarang kita tanam pohon sambil menyiapkan antisipasi musibah banjir dan konsolidasi untuk penanggulangan kabut asap secara dini musim kemarau tahun depan. Semoga bisa lebih baik," tambah Yuni.
Dihadapan ratusan pemuda yang tergabung dalam Relawan Tanggap Bencana dan Peduli Sosial, mewakili Menpora, Yuni juga memberikan santunan untuk biaya pengobatan kepada keluarga yang sempat dirawat di rumah sakit akibat kabut asap.
Terpisah, Staf Khusus Menpora Zainul Munasichin yang juga hadir dalam kesempatam tersebut menyampaikan bahwa mulai tahun 2016, pihaknya akan menyiapkan 3.400 relawan pemuda tanggap bencana.
"Mereka akan kami rekrut, kami latih, dan kami tugaskan di daerah bencana sebagai bagian dari kepeloporan dan voulantary pemuda, sekaligus membackup BNPB," jelasnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Ogan Ilir merupakan salah satu kabupaten di Sumatera yang memiliki titik api paling banyak dalam musibah kabut asap. Tidak kurang dari 370 titik api tersebar di kabupaten ini.
Tak heran jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih kabupaten ini untuk blusukan pertama kali ke titik api.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan kepemudaan Kemenpora RI ini. Kami membutuhkan banyak sekali tenaga-tenaga pemuda untuk ikut menanggulangi musibah asap," pungkas Fuadi, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Pemkab Ogan Ilir.
(san)