Penjelasan Kemenhub soal Diklat yang Memakan Korban

Penjelasan Kemenhub soal Diklat yang Memakan Korban
A
A
A
KENDAL - Kegiatan Pendidikan Latihan (Diklat) Pembinaan Mental dan Fisik (Bintalsik) Kementerian Perhubungan RI memakan korban jiwa. Dyah Umiyarti, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kemenhub tewas karena diduga kelelahan.
Sekjen Kemenhub RI Sugihardjo mengatakan, kegiatan pembinaan mental dan fisik memang rutin diikut pegawai Kementerian Perhubungan.
"Untuk tahun ini bekerja sama dengan Angkatan Laut, dalam hal ini Marinir. Peserta dari Kemenhub sebanyak 80 orang. Masuk asrama Minggu lalu dan mulai melaksanakan kegiatan Senin," jelasnya di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (18/11/2015).
Kegiatan dimulai hari Senin, jadi baru pengarahan, belum latihan di lapangan. Dijelaskan pula, almarhum bersama peserta lainnya dalam keadaan sehat.
"Karena jika mempunyai riwayat sakit dan dalam keadaan sakit, tidak mungkin diikutkan dalam kegiatan ini," imbuh Sugihardjo.
Suami korban, Kusman Efendi, mengatakan, istrinya berangkat mengikut pelatihan di Pasuruan, Minggu (15/11/2015).
"Istri saya berangkat mengikuti diklat Minggu dan sempat berkomunikasi saat masuk asrama. Karena diklat merupakan tugas, almarhum berangkat dan tidak mengeluh sakit atau kelelahan," katanya di rumah duka di Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
Kusman mengetahui kabar istrinya meninggal dari lokasi diklat di Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Kormar 3 Grati Pasuruan Jawa Timur.
"Hasil visum dari RS Bhayangkara Surabaya belum saya baca."
Sekjen Kemenhub RI Sugihardjo mengatakan, kegiatan pembinaan mental dan fisik memang rutin diikut pegawai Kementerian Perhubungan.
"Untuk tahun ini bekerja sama dengan Angkatan Laut, dalam hal ini Marinir. Peserta dari Kemenhub sebanyak 80 orang. Masuk asrama Minggu lalu dan mulai melaksanakan kegiatan Senin," jelasnya di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (18/11/2015).
Kegiatan dimulai hari Senin, jadi baru pengarahan, belum latihan di lapangan. Dijelaskan pula, almarhum bersama peserta lainnya dalam keadaan sehat.
"Karena jika mempunyai riwayat sakit dan dalam keadaan sakit, tidak mungkin diikutkan dalam kegiatan ini," imbuh Sugihardjo.
Suami korban, Kusman Efendi, mengatakan, istrinya berangkat mengikut pelatihan di Pasuruan, Minggu (15/11/2015).
"Istri saya berangkat mengikuti diklat Minggu dan sempat berkomunikasi saat masuk asrama. Karena diklat merupakan tugas, almarhum berangkat dan tidak mengeluh sakit atau kelelahan," katanya di rumah duka di Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
Kusman mengetahui kabar istrinya meninggal dari lokasi diklat di Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Kormar 3 Grati Pasuruan Jawa Timur.
"Hasil visum dari RS Bhayangkara Surabaya belum saya baca."
(zik)