Serda Junaedi Dimakamkan di Makam Pahlawan Polongbangkeng
A
A
A
PATTALLASSANG - Anggota Linud Kostrad 433 Serda Junaedi, korban kecelakaan di Desa Pedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dimakamkan secara militer di Kompleks Makam Pahlawan Polongbangkeng, Kecamatan Pattallassang, Takalar, Senin (16/11/2015).
Serda Junaedi merupakan salah satu dari lima korban jiwa dan 16 luka dalam kecelakaan tunggal saat perjalanan tugas di Poso.
Isak tangis puluhan keluarga mewarnai proses pemakaman jenazah Serda Junaedi. Bahkan, istri almarhum, Riswawati jatuh pingsan saat jenazah tiba di Kompleks Makam Pahlawan Polongbangkeng, Takalar.
Selain meninggalkan istri, Junaedi juga telah meninggalkan dua orang anak yakni Adnan Maulana Pratama (11) dan Alfin (7).
Proses pemakaman Junaedi dihadiri Kasdim 1426 Takalar Mayor Arhanud Muhammad Suaib yang bertindak sebagai inspektur upacara, Kapolres Takalar AKBP Darwis Rincing, puluhan anggota Tentara Negara Indinesia Angkatan Darat (TNI AD), dan sanak keluarga.
Mayor Arhanud Muhammad Suaib menyebutkan, upacara pemakaman militer ini dilakukan sebab almarhum gugur saat menjalankan tugas dari negara.
"Pemakaman dengan upacara militer ini sudah merupakan penghargaan luar biasa sebab tidak semua anggota TNI mendapatkan upacara militer terutama dilakukan di taman makam pahlawan," tuturnya.
Junaedi bergabung sebagai anggota TNI AD sejak 1997 dan telah memiliki empat bintang tanda jasa, yakni dua SL Raksaka Dharma, SL Dharma Nusa, dan Santi Dharma. Selain itu, ia juga pernah ikut dalam sejumlah operasi, termasuk operasi Irian (1999 dan 2000), operasi Aceh (2005), dan operasi Lebanon (2007).
Serda Junaedi merupakan salah satu dari lima korban jiwa dan 16 luka dalam kecelakaan tunggal saat perjalanan tugas di Poso.
Isak tangis puluhan keluarga mewarnai proses pemakaman jenazah Serda Junaedi. Bahkan, istri almarhum, Riswawati jatuh pingsan saat jenazah tiba di Kompleks Makam Pahlawan Polongbangkeng, Takalar.
Selain meninggalkan istri, Junaedi juga telah meninggalkan dua orang anak yakni Adnan Maulana Pratama (11) dan Alfin (7).
Proses pemakaman Junaedi dihadiri Kasdim 1426 Takalar Mayor Arhanud Muhammad Suaib yang bertindak sebagai inspektur upacara, Kapolres Takalar AKBP Darwis Rincing, puluhan anggota Tentara Negara Indinesia Angkatan Darat (TNI AD), dan sanak keluarga.
Mayor Arhanud Muhammad Suaib menyebutkan, upacara pemakaman militer ini dilakukan sebab almarhum gugur saat menjalankan tugas dari negara.
"Pemakaman dengan upacara militer ini sudah merupakan penghargaan luar biasa sebab tidak semua anggota TNI mendapatkan upacara militer terutama dilakukan di taman makam pahlawan," tuturnya.
Junaedi bergabung sebagai anggota TNI AD sejak 1997 dan telah memiliki empat bintang tanda jasa, yakni dua SL Raksaka Dharma, SL Dharma Nusa, dan Santi Dharma. Selain itu, ia juga pernah ikut dalam sejumlah operasi, termasuk operasi Irian (1999 dan 2000), operasi Aceh (2005), dan operasi Lebanon (2007).
(zik)