Kemiskinan di Karanganyar Masuk Garis Kuning

Jum'at, 13 November 2015 - 14:37 WIB
Kemiskinan di Karanganyar Masuk Garis Kuning
Kemiskinan di Karanganyar Masuk Garis Kuning
A A A
KARANGANYAR - Lebih dari 14% dari total 861.000 warga Karanganyar, hidup dalam garis kemiskinan. Mereka hidup tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar.

Wakil Bupati Karanganyar Rohadi Widodo mengatakan, jumlah penduduk miskin di Karanganyar mencapai 14,44%. Jumlah tersebut masuk dalam garis kuning skala kemiskinan.

Dari berbagai kecamatan di lereng Gunung Lawu tersebut, kemiskinan terparah berada di Kecamatan Jatiyoso, Jenawi, Mojogedang, dan Kecamatan Gondangrejo.

“Data yang kami miliki menunjukkan angka sebesar itu. Namun itu terus kami tekan jumlahnya,” ucap Rohadi, kepada wartawan, Jumat (13/11/2015).

Dia mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan, mulai memberikan Bantuan Langsung Masyarakat, rehabilitasi rumah tak layak huni, Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan beberapa program lainnya.

Secara perlahan, program itu diklaim memberikan dampak positif bagi masyarakat miskin. Akan tetapi hal itu harus dilakukan secara terus menerus agar jumlah penduduk miskin semakin berkurang dan masyarakat berubah menjadi sejahtera.

Seluruh Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) yang ada juga harus ikut ambil bagian dalam pengentasaan kemiskinan tersebut. Berbagai program yang ada dalam SKPD nantinya harus berpihak kepada rakyat miskin.

“Ini harus dilakukan secara terus-menerus agar pengentasan kemiskinan bisa diatasi dalam waktu dekat,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Badan pemberdayaan masyarakat desa (Bapermasdes) Karanganyar Utomo Sidi mengatakan, saat ini jumlah rumah tak layak huni di Karanganyar cukup banyak.

Setidaknya lebih dari 9.000 rumah warga yang berada pada katagori tidak layak. Saat ini berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka tersebut.

Salah satunya adalah memberikan bantuan untuk rehab rumah, di mana nantinya para pemilik rumah akan mendapatkan bantuan marterial Rp5 juta perrumah.

“Tidak semuanya kami bisa berikan secara langsung. Setiap tahun bantuan akan kami berikan secara bertahap, sesuai dengan anggaran yang ada,” pungkasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2015 tercatat jumlah penduduk miskin 28,95 juta (11,22%) naik 860 ribu jiwa dari 27,73 juta (10,96%) pada September 2014.

Garis kuning kemiskinan adalah masyarakat yang berpenghasilan rata-rata Rp330.776 perbulan. Artinya, masyarakat miskin di Indonesia adalah yang pengeluaran tiap bulan lebih rendah dari nilai tersebut.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5997 seconds (0.1#10.140)