Guru Garis Depan Siap Berantas Buta Aksara di Papua

Jum'at, 13 November 2015 - 11:03 WIB
Guru Garis Depan Siap...
Guru Garis Depan Siap Berantas Buta Aksara di Papua
A A A
JAYAPURA - Angka buta huruf atau buta aksara di Papua masih tinggi. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan program Guru Garis Depan (GGD) yang akan bertugas mengajar di wilayah perbatasan dan daerah terpencil di Indonesia termasuk di Papua.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di Auditorium Universitas Cenderawasih, Abepura, Jayapura mengatakan, persoalan buta aksara di Indonesia menjadi perhatian serius pemerintah. Karena itu, pemerintah mencanangkan gerakan Guru Garis Depan yang bertujuan memberantas buta aksara di Indonesia, termasuk di Papua.

Pada periode pertama tahun lalu, sebanyak 798 Guru Garis Depan diterjunkan dan selanjutnya pada tahun ini juga diupayakan sebanyak 3.500 orang guru tersebar di seluruh Indonesia.

"Kita memilih guru yang terlatih dan komit untuk menjadi pendidik untuk di garis depan," kata Anies.

Tantangan di Papua adalah masalah buta huruf yang mencapai 28 persen dari total penduduk. Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengatakan, tingginya angka buta aksara di Papua disebabkan wilayah geografis Papua yang terdiri dari pegunungan. Dia berharap, dengan dana otonomi khusus diharapkan mampu memperbaiki kualitas pendidikan di Papua.

Saat ini, menurutnya, gairah anak-anak untuk sekolah sudah bagus. Karena itu dia optimistis dunia pendidikan di Papua akan berkembang lebih baik dan bukan tidak mungkin kualitas pendidikan di Papua utamanya di wilayah pegunungan Papua akan nomor satu di Indonesia.

PILIHAN:
Perjuangan Demang Lehman, Panglima Perang Banjar

Sunan Kalijaga dan Sejarah Kota Salatiga
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0978 seconds (0.1#10.140)