Gunung Bromo Semburkan Abu Vulkanik ke Barat Daya

Kamis, 12 November 2015 - 19:52 WIB
Gunung Bromo Semburkan Abu Vulkanik ke Barat Daya
Gunung Bromo Semburkan Abu Vulkanik ke Barat Daya
A A A
PROBOLINGGO - Gunung Bromo menyemburkan abu vulkanik yang berwarna kelabu dan beraroma belerang setinggi 150 meter ke arah barat daya, Kamis (12/11/2015).

Gunung berapi setinggi 2.329 mdpl tersebut mulai mengalami peningkatan sejak 30 Oktober lalu dengan mengeluarkan asap putih yang berubah kelabu beraroma belerang.

Berdasar hasil pantauan petugas pos pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gempa tremor amplitudo tercatat mencapai tiga milimeter (mm), pada Kamis sore tadi.

Padahal pada beberapa waktu sebelumnya hanya berkisar 0,5 mm. Secara visual, asap kawah Gunung Bromo mulai berubah dari warna putih menjadi kelabu dengan ketinggian 100 sampai 150 meter menuju arah barat daya.

"Hasil pantauan kami, aktifitas kegempaan Gunung Bromo mengalami peningkatan signifikan. Gempa tremor dengan amplitudo maksimum 3 mm terjadi di perut Gunung Bromo, padahal sebelumnya hanya dikisaran 0,5 mm," kata Ahmad Subhan, petugas pantau Gunung Bromo di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Kamis (12/11/2015).

Menurut Ahmad Subhan, meski aktivitas vulkanik mengalami peningkatan, namun status Gunung Bromo masih berada pada Waspada level dua dengan jarak aman sejauh 1 kilometer dari pusat kawah.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat dan wisatawan untuk waspada dan berhati-hati. Hal ini untuk mengantisipasi potensi terjadinya peningkatan semburan abu material vulkanis yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Petugas PVMBG dan pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah memasang sejumlah papan pemberitahuan perihal peningkatan aktivitas vulkanik disekitar pintu masuk menuju gunung bromo. Masyarakat dan wisatawan kami himbau untuk waspada dan berhati-hati," tandas Ahmad Subhan.

Seorang wisatawan asal Sidoarjo, Rizky, juga merasakan adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo. Menurutnya, peningkatan aktivitas ini justru menjadi daya tarik tersendiri atas keindahan Gunung Bromo.

"Saat terjadi erupsi pada tahun 2010, Gunung Bromo justru menunjukkan keindahannya. Semburan asap tebal bercampur abu vulkanik meski cukup mengganggu tetapi tidak membahayakan," katanya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8533 seconds (0.1#10.140)