Pesawat yang Dipaksa Mendarat di Tarakan Dipiloti Tentara AS
A
A
A
SAMARINDA - Dua pesawat Sukhoi milik TNI AU dengan Callsign TS-3009 dan TS-3011 dari Skuadron Makassar memaksa mendarat sebuah pesawat asing yang dipiloti James Petrick Murphy. Diketahui, pilot pesawat berkewarganegaraan Amerika Serikat tersebut adalah anggota US Navy Reserve berpangkat Letnan Kolonel.
"Pilotnya seorang anggota dari US Navy Reserve yang sedang cuti. Dia terbang dari Hawaii ke Filipina dan rencananya mau ke Singapura, tapi melanggar batas wilayah udara kita sehingga tertangkap oleh radar," kata Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman Kolonel Inf Andi Gunawan, Senin (9/11/2015).
Dia menjelaskan, pesawat tertangkap radar sedang memasuki wilayah udara Indonesia, persisnya di atas perairan Ambalat. Mengetahui ada pesawat asing memasuki wilayah Indonesia, TNI AU langsung bergerak cepat melakukan intercept flight dan memaksa pesawat mendarat di Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara.
"Pesawat sipil tersebut sebelumnya melintas di wilayah perbatasan udara Indonesia-Malaysia-Filipina dan terpantau di Radar TNI AU sehingga langsung dilakukan penyergapan," katanya.
Penyergapan dilakukan oleh dua Pesawat Sukhoi TNI AU dari Kohanudnas Skadron Makassar dengan Pilot Mayor Pnb Anton Pallaguna dan Mayor Pnb Baskoro.
"Info terakhir kegiatan penyelidikan dari pihak Lanud Tarakan sudah selesai dilaksanakan. Tinggal tunggu hasil koordinasi tentang keputusan dari Kemenlu RI," kata Andi.
"Pilotnya seorang anggota dari US Navy Reserve yang sedang cuti. Dia terbang dari Hawaii ke Filipina dan rencananya mau ke Singapura, tapi melanggar batas wilayah udara kita sehingga tertangkap oleh radar," kata Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman Kolonel Inf Andi Gunawan, Senin (9/11/2015).
Dia menjelaskan, pesawat tertangkap radar sedang memasuki wilayah udara Indonesia, persisnya di atas perairan Ambalat. Mengetahui ada pesawat asing memasuki wilayah Indonesia, TNI AU langsung bergerak cepat melakukan intercept flight dan memaksa pesawat mendarat di Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara.
"Pesawat sipil tersebut sebelumnya melintas di wilayah perbatasan udara Indonesia-Malaysia-Filipina dan terpantau di Radar TNI AU sehingga langsung dilakukan penyergapan," katanya.
Penyergapan dilakukan oleh dua Pesawat Sukhoi TNI AU dari Kohanudnas Skadron Makassar dengan Pilot Mayor Pnb Anton Pallaguna dan Mayor Pnb Baskoro.
"Info terakhir kegiatan penyelidikan dari pihak Lanud Tarakan sudah selesai dilaksanakan. Tinggal tunggu hasil koordinasi tentang keputusan dari Kemenlu RI," kata Andi.
(zik)