Penerbangan ke Australia Dibatalkan, Wisatawan Asing Mengeluh
A
A
A
DENPASAR - Terganggunya penerbangan dari Bali ke Australia sejak sepekan terakhir akibat dari erupsi Gunung Barujari, membuat sebagaian wisatawan kehabisan bekal.
Salah satu wisatawan dari Jerman yang akan ke Perth, Australia, Lucas mengatakan, sekitar 6 hari menunggu penerbangan ke Australia. Bahkan saat ini bekalnya sudah hampir habis.
"Saya sudah menunggu hampir satu minggu untuk terbang ke Australia. Sekarang ini uang saya juga sudah hampir mau habis, saya tidak tahu harus bagaimana lagi," ujarnya, di Kuta, Badung, Senin (9/11/2015).
Dia mengaku, untuk bertahan hidup di Bali saat ini pihaknya tinggal di hotel kelas melati. "Terpaksa saya tinggal di hotel yang murah, bekal saya sudah mau habis," jelasnya.
Lucas mengatakan, tidak dapat fasilitas apa-apa dari maskapai hanya pihaknya disuruh menunggu saja. "Mereka bilang menyuruh menunggu saja, tidak tahu sampai kapan," katanya.
Sementara itu wisatawan New Zeland, Morgan mengatakan sudah tidak tahu harus berbuat apa selain menunggu.
"Saya mau ke Australia dulu baru ke negara saya. Kami berharap gunung Barujari segera mereda tidak meletus lagi, supaya kita bisa cepat kembali kenegara kita," ungkapnya.
Dia mengaku agak kecewa sedikit dengan kondisi seperti ini. "Kalau kecewa pasti karena saya harus meninggalkan pekerjaan saya di sana," pungkasnya.
Salah satu wisatawan dari Jerman yang akan ke Perth, Australia, Lucas mengatakan, sekitar 6 hari menunggu penerbangan ke Australia. Bahkan saat ini bekalnya sudah hampir habis.
"Saya sudah menunggu hampir satu minggu untuk terbang ke Australia. Sekarang ini uang saya juga sudah hampir mau habis, saya tidak tahu harus bagaimana lagi," ujarnya, di Kuta, Badung, Senin (9/11/2015).
Dia mengaku, untuk bertahan hidup di Bali saat ini pihaknya tinggal di hotel kelas melati. "Terpaksa saya tinggal di hotel yang murah, bekal saya sudah mau habis," jelasnya.
Lucas mengatakan, tidak dapat fasilitas apa-apa dari maskapai hanya pihaknya disuruh menunggu saja. "Mereka bilang menyuruh menunggu saja, tidak tahu sampai kapan," katanya.
Sementara itu wisatawan New Zeland, Morgan mengatakan sudah tidak tahu harus berbuat apa selain menunggu.
"Saya mau ke Australia dulu baru ke negara saya. Kami berharap gunung Barujari segera mereda tidak meletus lagi, supaya kita bisa cepat kembali kenegara kita," ungkapnya.
Dia mengaku agak kecewa sedikit dengan kondisi seperti ini. "Kalau kecewa pasti karena saya harus meninggalkan pekerjaan saya di sana," pungkasnya.
(nag)