Kampung Aceh Digerebek Lagi, 24 Orang Positif Nyabu
A
A
A
SEIBEDUK - Polisi kembali menggerebek Kampung Aceh, di Simpang Dam, Kelurahan Mukakung. Penggrebekan yang keempat kali sepanjang tahun 2015 ini berhasil mengamankan 24 orang, terdiri dari 20 laki-laki dan empat perempuan positif narkoba.
Penggerebekan dilakukan oleh petugas gabungan dari Polda Kepri, Polresta Barelang, dan Brimob Polda Kepri, dipimpin langsung Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri Kombes Wiyarso.
Polisi bergerak mengepung Kampung Aceh sejak pukul 08.00 WIB. Satu persatu rumah warga digedor-gedor polisi mencari pemakai narkoba. Warga setempat juga semua digeledah. Beberapa warga ada yang kabur dan berhasil ditangkap.
Warga yang berhasil ditangkap lalu dikumpulkan, kemudian dilakukan tes urine di lokasi. Dalam operasi kali ini, polisi menurukan 200 personel untuk menyisiri rumah warga Kampung Aceh dengan senjata lengkap.
Selain 24 warga yang diamankan, polisi berhasil mengamankan barang bukti beberapa paket sabu, alat isap sabu atau bong, empat samurai dan pisau, 17 mesin gelanggang permainan elektronik (gelper), kunci T, obeng, handphone, dan dompet pelaku.
"Operasi Antik ini berhasil menangkap 25 orang. Namun satu orang negatif. Tidak hanya warga, beberapa barang bukti sabu serta sajam juga diamankan," katanya, kepada wartawan, Jumat (6/11/2015).
Ditambahkan dia, Kampung Aceh sudah lama menjadi target operasi kepolisian meski sudah berkali-kali digerebek. Aktivitas narkoba di kampung ini tetap aktif meski seriang kali digerebek.
Sementara itu, menurut pengakuan warga yang ditangkap Saipul (38) mengatakan, dirinya kaget saat polisi mengedor-gedor rumahnya. Dia mengaku, sudah dua kali ditangkap polisi di Kampung Aceh karena mengkonsumsi sabu.
Saipul menyampaikan biasanya kalau mengonsumsi sabu membeli barang haram itu dari luar, kemudian memakainya di Kampung Aceh. "Tadi lagi tidur, kaget polisi tiba-tiba datang. Saya makai sejak tahun 2005, biasa beli dari luar," katanya.
Warga Kampung Aceh lainnya Eliasari (35) juga mengaku sudah lama mengonsumsi sabu. Saat polisi datang ke Kampung Aceh, dia sangat kaget dan tidak bisa berbuat apa-apa. Dia mengaku, baru dua hari yang lalu memakai sabu.
"Lagi tidur tiba-tiba polisi datang. Kaget pas polisi datang. Sudah lama makai sabu, terakhir pakai dua hari yang lalu dikasih kawan. Sabu campur tawas," ungkap Eliasari.
Penggerebekan dilakukan oleh petugas gabungan dari Polda Kepri, Polresta Barelang, dan Brimob Polda Kepri, dipimpin langsung Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri Kombes Wiyarso.
Polisi bergerak mengepung Kampung Aceh sejak pukul 08.00 WIB. Satu persatu rumah warga digedor-gedor polisi mencari pemakai narkoba. Warga setempat juga semua digeledah. Beberapa warga ada yang kabur dan berhasil ditangkap.
Warga yang berhasil ditangkap lalu dikumpulkan, kemudian dilakukan tes urine di lokasi. Dalam operasi kali ini, polisi menurukan 200 personel untuk menyisiri rumah warga Kampung Aceh dengan senjata lengkap.
Selain 24 warga yang diamankan, polisi berhasil mengamankan barang bukti beberapa paket sabu, alat isap sabu atau bong, empat samurai dan pisau, 17 mesin gelanggang permainan elektronik (gelper), kunci T, obeng, handphone, dan dompet pelaku.
"Operasi Antik ini berhasil menangkap 25 orang. Namun satu orang negatif. Tidak hanya warga, beberapa barang bukti sabu serta sajam juga diamankan," katanya, kepada wartawan, Jumat (6/11/2015).
Ditambahkan dia, Kampung Aceh sudah lama menjadi target operasi kepolisian meski sudah berkali-kali digerebek. Aktivitas narkoba di kampung ini tetap aktif meski seriang kali digerebek.
Sementara itu, menurut pengakuan warga yang ditangkap Saipul (38) mengatakan, dirinya kaget saat polisi mengedor-gedor rumahnya. Dia mengaku, sudah dua kali ditangkap polisi di Kampung Aceh karena mengkonsumsi sabu.
Saipul menyampaikan biasanya kalau mengonsumsi sabu membeli barang haram itu dari luar, kemudian memakainya di Kampung Aceh. "Tadi lagi tidur, kaget polisi tiba-tiba datang. Saya makai sejak tahun 2005, biasa beli dari luar," katanya.
Warga Kampung Aceh lainnya Eliasari (35) juga mengaku sudah lama mengonsumsi sabu. Saat polisi datang ke Kampung Aceh, dia sangat kaget dan tidak bisa berbuat apa-apa. Dia mengaku, baru dua hari yang lalu memakai sabu.
"Lagi tidur tiba-tiba polisi datang. Kaget pas polisi datang. Sudah lama makai sabu, terakhir pakai dua hari yang lalu dikasih kawan. Sabu campur tawas," ungkap Eliasari.
(san)