Rumah Dwi Djoko Wiwoho di Batam Digeledah Polisi

Jum'at, 06 November 2015 - 12:26 WIB
Rumah Dwi Djoko Wiwoho di Batam Digeledah Polisi
Rumah Dwi Djoko Wiwoho di Batam Digeledah Polisi
A A A
BATAM - Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho hingga kini belum diketahui keberadaanya. Dia bersama istri dan ketiga anaknya dikabarkan belum kembali ke rumah.

Sebelumnya dikabarkan, Djoko dan keluarga menjalankan umrah dan mengambil cuti kerja selama satu minggu. Namun setelah masa cutinya selesai, Djoko dan keluarganya tidak kembali ke rumahnya.

Berdasarkan pantauan wartawan di rumah Djoko, Jalan Kartini 1, No 9, RT 02/02, Sungai Harapan, Sekupang, kondisi rumah dalam keadaan sepi tidak berpenghuni. Kendaraan tampak terparkir di rumah.

Ketua RT 02 Suroso mengatakan, dia tidak tau kapan terakhir bertemu dengan Djoko dan tentang keberadaanya. Dia hanya mengetahui kalau Djoko bersama keluarganya ke kampung halamannya, di Jakarta.

"Itupun saya tahunya dari sopir pribadi beliau, Rahmat," kata Suroso saat ditemui wartawan, kemarin.

Dari cerita Kakek empat cucu itu, Djoko dan keluarganya tidak pernah terlihat lagi sejak Agustus. Rumah yang ditinggalinya pun sudah tiga bulan belakangan ini kosong.

"Kalau tidak salah sejak orang berangkat Ibadah Haji itulah saya tidak pernah lihat lagi. Hanya sekali-kali saja si Rahmat datang untuk menyalakan dan mematikan lampu rumah itu," tuturnya.

Dari cerita Suroso, sekitar bulan September dia didatangi oleh seorang anggota dari Mabes Polri yang menanyakan tentang warganya yang berangkat ke Turki dan belum kembali-kembali. Setelah itulah, anggota tersebut menanyakan keberadaan Djoko.

"Dia bilang ada enggak warga bapak yang ke Turki dan belum pulang?" katanya sambil menirukan suara anggota anggota polisi yang diketahui bernama Sembiring.

Selain Anggota Mabes Polri, ada juga Intel Polda Kepri yang menanyakan seputar belum kembalinya Djoko bersama keluarganya di Batam. Bahkan, lanjutnya, rumah Djoko sempat digeledah oleh Intel Polda itu.

"Intel itu bersama Rahmat yang masuk ke rumah Pak Djoko. saya lihat Intel Polda itu lagi foto-foto isi rumah Pak Djoko," terangnya.

Mengenai pemberitaan dugaan terlibatnya Djoko dalam Organisasi Islam ISIS, dia baru mengetahui setelah membaca surat kabar Sindo Bayam. Mengenai isu itu pun dia kurang memercayai, karena tetangganya tersebut biasa-biasa saja.

"Tidak mungkinlah. Istrinya ramah begitu juga Pak Djoko. Tiap hari Istri Pak Djoko keliling kompleks bersama anak bungsunya. Jilbabnya pun biasa saja tidak pakai cadar," paparnya.

Dalam kegiatan pengajian pun tidak ada yang mencurigakan. Pengajian yang dilaksanakannya juga biasa-biasa saja.

Suroso mengatakan, orang terakhir yang bertemu dengan Djoko beserta keluarganya adalah sopir pribadinya Rahmat. Karena yang mengantar mereka ke bandara adalah Rahmat. Katanya, dia mengantar majikannya yang pulang ke Jakarta.

"Tapi bulan Juli tanggal 21, Rahmat pernah datang ke rumah untuk minta surat pindah dan mengurus pindah sekolah anak bungsu Djoko. Saya juga tidak tanya kenapa," ceritanya.

Pantauan di rumah Dwi Djoko Wiwoho, dua mobil masih terparkir. Mobil itu jenis Honda Civic Biru tua BP 1912 ZQ dan Toyota Previa Putih BP 1867 ZI. Halaman rumah itu juga bersih.

Meteran Pembayaran Air dan Listrik juga masih ada. Tetangga sebelah rumah Djoko saat ditanya wartawan mengenai keberadaannya juga mengaku tidak tahu.

"Om Djoko dan Istrinya jarang keluar rumah. palingan Tante Ratna aja yang tiap pagi jalan-jalan mutar kompleks. Om Djoko tiap pagi pergi kerja malam baru pulang jadi jarang jumpa," kata tetangga Djoko, Wina.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6844 seconds (0.1#10.140)