Aksi Bakar Orang di Kota Tegal Resahkan Warga
A
A
A
TEGAL - Sejumlah warga menjadi korban percobaan pembakaran yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal dalam beberapa hari terakhir di Kota Tegal. Aksi percobaan pembakaran terakhir menimpa marbot Masjid Agung Kota Tegal Joko Adi Saputro (50).
Warga RT 08/3, Kelurahan Mangkusuman, Kecamatan Tegal Timur, ini mengaku peristiwa itu terjadi saat dirinya hendak menuju masjid untuk mempersiapkan pelaksanaan salat subuh. Dengan mengayuh sepeda, Joko berangkat ke masjid.
Setibanya di Jalan Kaloran, 500 meter dari rumahnya, korban berpapasan dengan enam orang pelaku yang berboncengan dengan motor matic. Saat berpapasan dan melewati Joko, tanpa sebab mereka berbalik arah dan membuntuti korban.
Begitu jarak korban sudah dekat, mereka langsung menyemprotkan bensin dan menyulut korek api hingga membuat bagian belakang jaket yang dikenakan korban terbakar. Joko yang kaget seketika berguling-guling di jalan memadamkan api.
"Mereka dari selatan ke utara. Sedangkan saya dari arah sebaliknya. Mau ke masjid. Pas sudah papasan mereka balik lagi dan mepet. Di depan tempat cuci motor, mereka langsung nyemprotkan bensin dan menyalakan korek," katanya, Rabu (4/11/2015).
Kendati tidak mengalami luka bakar serius, api sempat membakar jaketnya. Joko mengaku tak bisa mengenali wajah para pelaku karena kondisi masih gelap dan sepi. Selain itu, mereka juga langsung kabur begitu dia mencoba memadamkan api.
"Tidak terlalu jelas wajahnya. Tapi usianya sekitar belasan," ungkapnya.
Setelah berhasil memadamkan api, Joko kembali melanjutkan perjalanannya ke masjid. Para pelaku sempat terlihat kembali melintas dengan masih mengendarai sepeda motor.
"Mau dikejar tidak bisa. Akhirnya saya laporkan kejadian ini ke polisi sekitar jam setengah 4," ucap pria yang sehari-hari berdagang siomay dan batagor di Alun-alun Kota Tegal ini.
Joko mengungkapkan, dirinya ternyata bukan satu-satunya korban. Sebab sudah ada empat laporan kejadian seperti yang dialaminya ke polisi. Salah satu korban lainnya adalah seorang tukang becak Waryani (47).
Warga Petarukan, Pemalang ini, juga coba dibakar sejumlah orang tak dikenal saat hendak berangkat menarik becak, pada Minggu 1 November 2015, sekitar pukul 06.00 WIB.
"Kejadiannya di Jalan Asem Tiga. Kejadiannya sama dengan saya. Disemprot bensin lalu disulut api. Untungnya apinya langsung bisa dimatikan," ungkap Joko.
Joko mengaku tidak mengetahui penyebab dirinya menjadi sasaran para pelaku. Dia menyerahkan kepada polisi untuk mengungkap identitas dan motif para pelaku. "Apakah teror atau sekedar iseng, yang jelas ini meresahkan," imbuhnya.
Sementara itu, KBO Sat Reskrim Polres Tegal Kota Ipda Bambang Sridiartono membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun dia menyebut para korban belum melapor secara resmi.
"Setahu kami dua kejadian. Mereka belum lapor. Sudah kami minta ke rumah sakit dulu, setelah itu lapor. Sampai sekarang belum ke sini lagi," tukasnya.
Warga RT 08/3, Kelurahan Mangkusuman, Kecamatan Tegal Timur, ini mengaku peristiwa itu terjadi saat dirinya hendak menuju masjid untuk mempersiapkan pelaksanaan salat subuh. Dengan mengayuh sepeda, Joko berangkat ke masjid.
Setibanya di Jalan Kaloran, 500 meter dari rumahnya, korban berpapasan dengan enam orang pelaku yang berboncengan dengan motor matic. Saat berpapasan dan melewati Joko, tanpa sebab mereka berbalik arah dan membuntuti korban.
Begitu jarak korban sudah dekat, mereka langsung menyemprotkan bensin dan menyulut korek api hingga membuat bagian belakang jaket yang dikenakan korban terbakar. Joko yang kaget seketika berguling-guling di jalan memadamkan api.
"Mereka dari selatan ke utara. Sedangkan saya dari arah sebaliknya. Mau ke masjid. Pas sudah papasan mereka balik lagi dan mepet. Di depan tempat cuci motor, mereka langsung nyemprotkan bensin dan menyalakan korek," katanya, Rabu (4/11/2015).
Kendati tidak mengalami luka bakar serius, api sempat membakar jaketnya. Joko mengaku tak bisa mengenali wajah para pelaku karena kondisi masih gelap dan sepi. Selain itu, mereka juga langsung kabur begitu dia mencoba memadamkan api.
"Tidak terlalu jelas wajahnya. Tapi usianya sekitar belasan," ungkapnya.
Setelah berhasil memadamkan api, Joko kembali melanjutkan perjalanannya ke masjid. Para pelaku sempat terlihat kembali melintas dengan masih mengendarai sepeda motor.
"Mau dikejar tidak bisa. Akhirnya saya laporkan kejadian ini ke polisi sekitar jam setengah 4," ucap pria yang sehari-hari berdagang siomay dan batagor di Alun-alun Kota Tegal ini.
Joko mengungkapkan, dirinya ternyata bukan satu-satunya korban. Sebab sudah ada empat laporan kejadian seperti yang dialaminya ke polisi. Salah satu korban lainnya adalah seorang tukang becak Waryani (47).
Warga Petarukan, Pemalang ini, juga coba dibakar sejumlah orang tak dikenal saat hendak berangkat menarik becak, pada Minggu 1 November 2015, sekitar pukul 06.00 WIB.
"Kejadiannya di Jalan Asem Tiga. Kejadiannya sama dengan saya. Disemprot bensin lalu disulut api. Untungnya apinya langsung bisa dimatikan," ungkap Joko.
Joko mengaku tidak mengetahui penyebab dirinya menjadi sasaran para pelaku. Dia menyerahkan kepada polisi untuk mengungkap identitas dan motif para pelaku. "Apakah teror atau sekedar iseng, yang jelas ini meresahkan," imbuhnya.
Sementara itu, KBO Sat Reskrim Polres Tegal Kota Ipda Bambang Sridiartono membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun dia menyebut para korban belum melapor secara resmi.
"Setahu kami dua kejadian. Mereka belum lapor. Sudah kami minta ke rumah sakit dulu, setelah itu lapor. Sampai sekarang belum ke sini lagi," tukasnya.
(san)